2 minggu lalu, saya menghadiri gelaran pertama TEDxBandung yang diadakan di ITB. Lelah fisik setelah pagi-paginya berlatih bersama Parkour Bandung ternyata nggak bikin semangat buat terinspirasi memudar. Waktu itu (rasanya) saya jadi peserta pertama yang tiba di area registrasi yang sekaligus jadi area break. Dekorasi-dekorasi dibuat dengan sangat baik oleh tim TEDxBandung.
Informasi seputar speaker untuk event pertama TEDxBandung juga terpasang dengan baik di area registrasi. Acara sendiri baru mulai sekitar 15-20 menit dari jadwal yang diumumkan (CMIIW). Seperti yang biasa dilakukan di event TEDx lainnya, TEDxBandung juga memiliki sesi live speaker dan nonton bareng video-video TED. Untuk video sih rasanya kita bisa tonton sendiri ya, nah ini dia lineup speakernya:
- Ruz Qamaruzzaman: Experiences of Developing Renewable Energy System in Indonesia. Pak Ruz ini membahas tentang segala kemungkinan penggunaan sistem energi renewable yang ada di Indonesia. Yang paling saya inget itu tentang pembangkit listrik dari pusaran air (mungkin karena waktu itu ada videonya), nggak butuh tempat yang gede, gak butuh beda ketinggian yang terlalu besar. Mungkin cara ini bisa jadi alternatif untuk daerah-daerah yang belum dijangkau listrik tapi punya aliran sungai untuk mengaplikasikan sistem ini.
- RW 07 Cipamokolan: Mimpi Zero Waste. Bapak-bapak ini berhasil menggalakkan program zero waste di tingkat RW! Masing-masing rumah yang ada di RW mereka sudah memiliki penampung yang berbeda untuk tiap jenis sampah. Berbagai ide kreatif mulai dari membuat kerajinan dari sampah hingga membuat home-made kompos dijelaskan dalam presentasi mereka.
- Mira Kusumarini: Social Entrepreneurship, A New Movement. Mbak Mira membuka presentasinya dengan memperkenalkan Ashoka, topik yang diangkat adalah seputar Social Entrepreneurship. Definisinya juga nggak terlalu sulit: entrepreneur di bidang sosial. Beberapa contoh social entrepreneur juga ditampilkan pada presentasinya. Salah satu quote Bill Drayton di presentasinya Mbak Mira berbunyi: "Social enrepreneurs are not content just to give a fish, or teach how to fish. The will not rest until they have revoltionized the fishing indusry."
- Tita Larasati: Shaping Our Future with Bamboo. Mbak Tita adalah seorang lulusan Desain Produk ITB (CMIIW) dan di presentasinya, dia menjelaskan tentang bisnis bambu yang selama ini terlalu parah gapnya. Bambu yang dibuat secara tradisional biasanya hanya akan menembus pasar kelas bawah, berkebalikan dengan bambu yang dilolah secara mutakhir malah bisa dijual dengan harga yang luar biasa mahalnya. Mbak Tita menyampaikan beberapa ide tentang produk-produk bambu lainnya yang dapat dibuat untuk digunakan pada pasar kelas menengah.
Setelah 2 speaker selesai presentasi, peserta diberikan kesempatan break sekitar setengah jam, break session ini digunakan oleh para peserta untuk mingle dengan sesama peserta ataupun dengan speaker dan panitia. Acara sendiri berakhir sekitar pukul 6 sore. Setelah menyabet nasi kotak Bumbu Desa, saya langsung segera meninggalkan lokasi acara karena harus segera meluncur pulang ke Jakarta dengan bis dari Terminal Leuwipanjang.
Kudos buat seluruh tim TEDxBandung! Ditunggu 2nd TEDxBandung-nya!
No comments:
Post a Comment