Satu pertanyaan mendasar dan cukup menarik sebagai seseorang yang mencoba memahami dan melatih parkour adalah untuk apa kamu melakukan latihan parkour?
Parkour, yang dipahami sebagai seni berpindah tempat, populer di Indonesia melalui film Prancis, Yamakasi. Aksi yang dipertontonkan film tersebut yakni kemampuan orang melompat antargedung atau aksi memanjat tembok dan pagar.
Pertanyaan tersebut mengacu kepada manfaat apa saja yang didapat dari aktivitas parkour. Jawabannya, untuk menjadi kuat dan berguna. To be strong, to be useful. Itulah filosofi parkour. Kuat secara fisik atau raga maupun mental alias jiwa.
Pelatihan rutin akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Latihannya, berupa kegiatan yang semua orang dapat melakukannya, seperti lari, lompat, dan memanjat. Namun, mungkin dengan tambahan variasi dari gerakan dasar tersebut.
Untuk itu, dapat dipahami, parkour merupakan aktivitas yang pada dasarnya dapat dilakukan semua orang, dari berbagai kalangan, rentang usia, juga bentuk tubuh. Latihan fisik rutin akan membuat tubuh kuat dan bugar. Disiplin diri untuk terus berlatih juga dapat membentuk pola hidup sehat karena parkour juga mencakup kebutuhan nutrisi.
Kuat secara mental juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan dengan berlatih parkour . Melalui disiplin, parkour mengajarkan kesabaran dan keberanian menghadapi tantangan dan ketakutan.
Sekilas, latihan parkour, hanyalah aktivitas fisik. Padahal parkour juga meliputi aktivitas mental ataupun pikiran. Bahkan ada beberapa traceurs yang mengatakan inti parkour adalah keadaan pikiran alias state of mind.
Sebuah contoh sederhana, ketika seseorang ingin melakukan lompatan besar dengan gambaran jarak lompatan 2 meter pada ketinggian 1 meter. Sederhananya, semua orang dapat melakukan lompatan. Namun, ketika dihadapkan dengan situasi tersebut, belum tentu semua orang akan yakin dan mampu melakukannya. Penyebabnya, ragu atau takut.
Tujuan utama latihan parkour bukan untuk mengajak orang melompat dengan ketinggian 1 meter, melainkan melatih mengatasi tantangan tersebut. Tantangan atau obstacles harus dihadapi dengan disiplin, sabar, dan bertahap serta mengutamakan keselamatan. Lompatan 2 meter tersebut harus dimulai dengan latihan melompat bertahap dari jarak 50 cm, 1 meter, dan seterusnya.
Latihan dasar akan membentuk keberanian karena sudah merasa yakin dan percaya diri hasil dari latihan yang dijalankan sebelumnya. Disiplin itu juga mengembangkan mental seseorang untuk menghadapi ketakutan atau keraguan. Jika kita mampu bersabar dan mengikis secara bertahap persoalan dan tantangan yang sedang dihadapi, dengan sendirinya mental seseorang berkembang. Bila sudah menjadi rutinitas atau disiplin dalam keseharian, manfaat yang didapatkan tak hanya sebatas kemampuan fisik, tapi juga mencakup mental. Hal tersebut sejalan dengan slogan jiwa yang sehat ada dalam raga yang sehat.
Walaupun dinyatakan sebagai suatu bentuk aktivitas antikompetisi, terdapat satu kompetisi yang paling mendasar dan tidak akan pernah berakhir dalam seni ini, yaitu kompetisi dengan diri sendiri.
Kemampuan fisik yang kuat, cepat, dan gesit dapat digunakan untuk membantu dalam situasi darurat. Paling sederhana, menyelamatkan jiwa dalam situasi kebakaran, mencari jalan keluar ketika terjebak dalam lift, membantu mengangkat barang belanjaan seorang ibu, ataupun mengambilkan balon yang tersangkut milik seorang anak kecil, itu semua berdasarkan pengalaman nyata.
Manfaat parkour bagi orang lain juga terkait dengan kebiasaan mencari jalan menghadapi rintangan, terbentuk pola pikir yang kreatif dalam menghadapi persoalan kehidupan. Traceur dapat menceritakan bagaimana ia menghadapi dan mengatasi ketakutan, semangat untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Parkour secara utuh dapat memberikan manfaat yang besar tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain. Kuat sekaligus berguna.M-5
Oleh: Roni Sambiangga (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDQ=
Parkour, yang dipahami sebagai seni berpindah tempat, populer di Indonesia melalui film Prancis, Yamakasi. Aksi yang dipertontonkan film tersebut yakni kemampuan orang melompat antargedung atau aksi memanjat tembok dan pagar.
Pertanyaan tersebut mengacu kepada manfaat apa saja yang didapat dari aktivitas parkour. Jawabannya, untuk menjadi kuat dan berguna. To be strong, to be useful. Itulah filosofi parkour. Kuat secara fisik atau raga maupun mental alias jiwa.
Pelatihan rutin akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Latihannya, berupa kegiatan yang semua orang dapat melakukannya, seperti lari, lompat, dan memanjat. Namun, mungkin dengan tambahan variasi dari gerakan dasar tersebut.
Untuk itu, dapat dipahami, parkour merupakan aktivitas yang pada dasarnya dapat dilakukan semua orang, dari berbagai kalangan, rentang usia, juga bentuk tubuh. Latihan fisik rutin akan membuat tubuh kuat dan bugar. Disiplin diri untuk terus berlatih juga dapat membentuk pola hidup sehat karena parkour juga mencakup kebutuhan nutrisi.
Kuat secara mental juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan dengan berlatih parkour . Melalui disiplin, parkour mengajarkan kesabaran dan keberanian menghadapi tantangan dan ketakutan.
Sekilas, latihan parkour, hanyalah aktivitas fisik. Padahal parkour juga meliputi aktivitas mental ataupun pikiran. Bahkan ada beberapa traceurs yang mengatakan inti parkour adalah keadaan pikiran alias state of mind.
Sebuah contoh sederhana, ketika seseorang ingin melakukan lompatan besar dengan gambaran jarak lompatan 2 meter pada ketinggian 1 meter. Sederhananya, semua orang dapat melakukan lompatan. Namun, ketika dihadapkan dengan situasi tersebut, belum tentu semua orang akan yakin dan mampu melakukannya. Penyebabnya, ragu atau takut.
Tujuan utama latihan parkour bukan untuk mengajak orang melompat dengan ketinggian 1 meter, melainkan melatih mengatasi tantangan tersebut. Tantangan atau obstacles harus dihadapi dengan disiplin, sabar, dan bertahap serta mengutamakan keselamatan. Lompatan 2 meter tersebut harus dimulai dengan latihan melompat bertahap dari jarak 50 cm, 1 meter, dan seterusnya.
Latihan dasar akan membentuk keberanian karena sudah merasa yakin dan percaya diri hasil dari latihan yang dijalankan sebelumnya. Disiplin itu juga mengembangkan mental seseorang untuk menghadapi ketakutan atau keraguan. Jika kita mampu bersabar dan mengikis secara bertahap persoalan dan tantangan yang sedang dihadapi, dengan sendirinya mental seseorang berkembang. Bila sudah menjadi rutinitas atau disiplin dalam keseharian, manfaat yang didapatkan tak hanya sebatas kemampuan fisik, tapi juga mencakup mental. Hal tersebut sejalan dengan slogan jiwa yang sehat ada dalam raga yang sehat.
Walaupun dinyatakan sebagai suatu bentuk aktivitas antikompetisi, terdapat satu kompetisi yang paling mendasar dan tidak akan pernah berakhir dalam seni ini, yaitu kompetisi dengan diri sendiri.
Kemampuan fisik yang kuat, cepat, dan gesit dapat digunakan untuk membantu dalam situasi darurat. Paling sederhana, menyelamatkan jiwa dalam situasi kebakaran, mencari jalan keluar ketika terjebak dalam lift, membantu mengangkat barang belanjaan seorang ibu, ataupun mengambilkan balon yang tersangkut milik seorang anak kecil, itu semua berdasarkan pengalaman nyata.
Manfaat parkour bagi orang lain juga terkait dengan kebiasaan mencari jalan menghadapi rintangan, terbentuk pola pikir yang kreatif dalam menghadapi persoalan kehidupan. Traceur dapat menceritakan bagaimana ia menghadapi dan mengatasi ketakutan, semangat untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Parkour secara utuh dapat memberikan manfaat yang besar tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain. Kuat sekaligus berguna.M-5
Oleh: Roni Sambiangga (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDQ=
No comments:
Post a Comment