Tuesday, December 23, 2008

Olahraga Menantang Minus Kompetisi

Monday, 22 December 2008

TELEVISI bisa menjadi pemicu buat seseorang untuk menggemari suatu hal. Dari sinilah muncul minat terhadap hobi, termasuk hobi berolahraga parkour. Hal tersebut dialami sekumpulan anak pencinta olahraga parkour.

Mereka mengaku terkesima dengan aksi akrobat para pemeran film Prancis berjudul Yamakasi. Fadli misalnya, sejak menonton film tersebut, jadi sering menghabiskan waktu menjelajah internet mencari teknik-teknik parkour dan mempraktikkannya sendiri di rumah. Serupa dengan Prabowo Sri Hayuningrat, 24, yang akrab disapa Bowo. Berbekal video tutorial parkour yang dilihatnya lewat internet, pria yang berprofesi sebagai video editor ini giat berlatih di rumah.

”Parkour olahraga yang menyenangkan sekaligus menguji mental,” ujar Bowo. Jadilah para atlet dadakan itu mendirikan Komunitas Parkour Jakarta.Komunitas yang dibentuk Juli 2007 ini mempunyai sekitar 30 anggota aktif. Satu minggu sekali mereka mengadakan latihan bersama di Gelanggang Sumantri Brojonegoro,Kuningan, Jakarta Selatan, atau Gelora Bung Karno,Senayan. Di Indonesia, selain Jakarta, parkour juga eksis di Kota Bandung, Malang, Surabaya, Purwokerto, dan Yogyakarta.

Menurut Fadli, parkour tidak terikat pada peraturan-peraturan formal. Yang berlaku hanyalah kemampuan improvisasi atau pengembangan diri.Yang menarik,parkour merupakan olahraga tanpa kompetisi. ”Sebab,kompetisi akan memunculkan persaingan dan bisa mencetuskan permusuhan,” kata Fadli. Karenanya,dalam parkour tidak ada julukan amatir atau profesional. Para praktisinya disebut traceur.Jika Fadli dan Bowo tertarik akan parkour karena menyukai filmnya, lain lagi dengan Arya Mularama.

Pria berusia 24 tahun ini mempunyai misi khusus bergabung di komunitas parkour. Rama, sapaan akrabnya, mengaku ingin menghancurkan lemak di tubuh. ”Parkour kan olahraga yang menuntut power besar. Semua otot terpakai dan harus gesit. Makanya, saya ikut sekalian untuk ngurusin badan,” papar pria yang berprofesi sebagai art director ini. Sementara anggota lain, Migo Nebukadnezar, justru berharap, dengan mengikuti parkour dapat mengurangi kebiasaannya merokok.

”Supaya napas tetap kuat selama latihan, tentunya saya harus ngurangin jatah ngerokok,” sebut Migo. Pada awalnya, Bowo mengira parkour adalah olahraga ekstrem yang menantang keberanian belaka.Tanpa berpikir panjang, lulusan D3 Jurusan Broadcasting Universitas Indonesia ini nekat melakukan gerakan di luar kemampuannya, hanya dengan modal nekat. Bowo melompatdariketinggian tiga meter, padahal dia buta sama sekali tentang cara melompat serta landing yang benar.

”Hasilnya, selama satu bulan saya enggak bisa jalan,” cerita pria yang tinggal di daerah Kelapa Dua, Depok. Olahraga ini membutuhkan teknik-teknik yang matang dan penuh pertimbangan. Karenanya,bagi anggota baru, bakal dibiasakan dulu dengan gerakan–gerakan yang mengutamakan kekuatan serta keseimbangan tubuh. Tujuannya agar tubuh mereka terbiasa dengan berbagai gerakan parkour yang memang bertumpu pada dua gerakan tersebut.

Setelah itu, barulah mereka diajarkan teknik-teknik dasar parkour. ”Jadi prosesnya bertahap dan menunjukkan peningkatandarisatugerakanke gerakan lain,”kata Bowo. Kalau sekadar lutut cedera, tubuh lecet-lecet, pergelangan kaki bengkak, ataupun tulang kering membiru gara-gara membentur tiang, itu sudah menjadi hal biasa bagi para traceur. ”Awal pertama latihan pasti otot-otot pegal semua. Namun, lama-lama juga hilang,” ujar Rama.

Selain melatih gerakan,kesempatan latihan juga digunakan sebagai ajang berbagi tips sekaligus praktik kombinasi gerakan yang diciptakan para traceur. Fadli misalnya, memodifikasi gerakan tic tacatau menendang ke arah tembok hingga berputar 360 derajat. Sementara traceur lain mencoba memadukan gerakan tic tac yang dilanjutkan dengan cat leap.

Dan jika dalam teknik vault hanya diajarkan melompat dan bertumpu pada kedua tangan sebanyak satu kali,komunitas ini mengenalkan double kong atau bertumpu pada kedua tangan sebanyak dua kali.(sri noviarni)

Source: Koran Sindo
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/198032/

Thursday, December 18, 2008

Kombinasi Nyali, Pikiran, dan Teknik

"Hanya cukup celana "jogging", sepasang sepatu lari, dan diri saya sendiri.."

Itulah perkataan David Belle sang penggagas parkour. Pakaian bebas seadanya tidak menjadi penghalang bagi siapa saja yang ingin berlatih parkour. Tempat latihan? Tak jadi masalah. Di mana pun Anda berpijak, Anda bisa melakukan parkour. Usia? Jangan khawatir, karena tidak ada batasan dalam parkour. Selama memiliki semangat dan kepercayaan diri untuk melompat, memanjat, atau berkelit, Anda diterima.

Sejak film "Yamakasi" diputar di Indonesia tahun 2003, nama parkour sebagai basic skill dari para pemeran film tersebut otomatis mencuat. Film ini juga menggugah rasa ingin tahu masyarakat yang kebanyakan anak muda untuk mengenal parkour lebih jauh. Begitu pula dengan masyarakat Kota Bandung.

Setiap Minggu mulai pukul 8.00 pagi, belasan anak muda sering kali terlihat sedang meloncati tembok-tembok di lingkungan kampus ITB. Tak perlu curiga dulu, karena sebenarnya mereka sedang berlatih kemampuan dalam ber-parkour. Sejak setahun lalu, komunitas parkour Bandung rutin jamming (latihan bersama) seminggu sekali, jika tak ingin disebut resmi berdiri.

Menurut Saska, salah seorang praktisi parkour Bandung, sejak awal sebenarnya jauh sebelum itu sudah ada beberapa orang yang berlatih parkour di ITB. "Hingga tahun 2006 sering ada yang berlatih parkour di sini (ITB) walau sekadar main-main. Hanya saja waktu itu sempat menghilang. Dan mulai berlatih serius pada Agustus 2007 meski baru delapan orang yang bergabung. Sekarang sudah ada kurang lebih 20 orang praktisi parkour aktif yang rutin jamming," katanya.

Tercatat dalam situs resminya, ada 10 kota di Indonesia yang memiliki komunitas parkour. Mereka rutin berlatih tanpa pelatih langsung. Lagi pula, istilah "pelatih" menandakan tingkatan lebih tinggi sehingga tidak sesuai dengan filosofi parkour. Oleh karena itu, yang biasa mereka lakukan adalah jamming atau berlatih bersama. Semua orang saling mengajarkan dan berbagi pengalaman. Hanya mengandalkan rekaman video dan mencari tahu lebih lanjut dari jejaring komunitas yang sama untuk kemudian dievaluasi. Ya, hanya sesederhana itu.

Komunitas parkour Bandung tidak memiliki sistem keanggotaan yang bersifat terikat. "Semuanya bebas-bebas saja. Mau berlatih atau tidak, terserah. Jika sudah lama tidak berlatih lalu tiba-tiba datang juga tidak masalah. Ayo berlatih bersama," kata Mugni Taufik yang telah bergabung dengan komunitas parkour Bandung hampir setahun lamanya.

Diakui Mugni, rata-rata setiap gerakan parkour yang mereka pelajari didapat dari internet dan literasi lainnya. Sekitar bulan Agustus lalu ada seorang traceur asal London, Inggris, datang dengan tujuan berlibur ke Bandung, namun akhirnya jamming dengan praktisi parkour Bandung di ITB. "Lumayan, jadi bisa mengetahui teknik gerakan dari orang yang tiga tahun lebih dulu bergelut dengan parkour," kata Mugni.

Mengapa harus ITB? Mugni mengatakan, karena susunan bangunan di kompleks ITB dibuat berjenjang sehingga menjadi sebuah obstacle (rintangan) yang variatif. Hal tersebut cukup penting karena dapat memperkaya pengalaman para traceur untuk mengembangkan kemampuan parkournya.

Meski gerakan parkour tidak ada standardisasi internasional, namun tetap ada beberapa teknik dasar yang menjadi benang merah. Misalnya balance (keseimbangan), cat balance (merangkak), precision jump (ketepatan melompat), underbar (berayun), dismount/swinging jump (bergelantung), tic-tac (menendang tembok lalu melompat), cat leap (mencengkram), climb up (memanjat), drop (jatuhan), serta vault (loncatan) yang terdiri dari lazy, speed, kong, dan dash. Setelah menguasai gerakan dasar, setiap orang bisa melakukan lompatan variatif gabungan.

Setelah melompat, tentu harus mendarat. Teknik pendaratan (landing) menjadi sangat krusial bagi seni olah gerak tubuh yang satu ini. Percuma bisa melompat tapi celaka ketika mendarat. Biasanya, gerakan gap jump (melompat dari suatu jarak tertentu) diakhiri roll yaitu gerakan berguling ke depan setelah melakukan lompatan. Hal ini bertujuan untuk mentransfer momentum atau energi setelah melompat

Oleh karena itu, dari awal, ketahanan fisik sangat dibutuhkan agar bisa mendarat tanpa cedera. "Setelah dipelajari, ternyata teknik mendarat tidak semudah yang dibayangkan. Harus memiliki presisi yang tepat untuk menentukan suatu titik pendaratan. Kemampuan itu harus dikuasai benar dan hanya bisa diukur oleh diri sendiri," kata Mugni.

Bagi Mugni, parkour tak sekedar olah raga di kala senggang. Ia mengatakan, parkour mampu mendorongnya untuk percaya diri dan optimistis melewati rintangan tanpa takut. "Selama berlatih parkour, saya harus melompat, memanjat, bergelantung atau bahkan cat-leap (nemplok) di dinding. Tak peduli setinggi apa pun, jika memiliki keyakinan, saya bisa melaluinya. Inilah filosofi parkour bagi saya," ujar Fadli, traceur asal Jakarta. Ia bersama beberapa rekannya sedang datang berkunjung ke Bandung atau dalam istilahnya regional jamming.

Tak sembarang orang bisa meloncati dua gedung tinggi dengan jarak sekitar 6 meter seperti dalam film "Yamakasi". Hanya traceur profesional terlatih selama belasan tahun yang diizinkan melompati gedung sejauh dan setinggi itu. Menurut Fadli, ada peraturan tak tertulis yang menyebutkan sebelum satu tahun bergelut dengan parkour, tidak boleh melompati obstacle yang lebih tinggi dari tinggi tubuh.

Memang benar, latihan dalam parkour harus bertahap. Seseorang tidak akan bisa memanjat dinding jika lengannya tidak kuat melakukan pull-up, dan tidak akan bisa melompati tembok jika paha dan kakinya belum cukup kuat berlatih squad-jump. Inilah yang disebut dilusi (pengentalan) dalam parkour. Jadi, silahkan mencoba bagi Anda yang tertarik dengan gerakan jumpalitan dalam olah raga ini. (Eva Fahas/"PR")***

Source: Pikiran Rakyat (Surat kabar terbesar di Jawa Barat)
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=48421

Komunitas "Parkour", Bukan Sekadar Loncat-loncat

Selama masih ada dinding untuk dipanjat dan tembok untuk diloncati, tangga tak perlu ada. Mungkin itulah prinsip sederhana dari parkour (baca: parkur). Cepat, tepat, hemat, dan selamat. Seluruh gerakan parkour memang dirancang seefektif dan seefisien mungkin.

Masyarakat Indonesia bisa terbilang masih awam dengan jenis olah raga yang satu ini. Bahkan definisi parkour itu sendiri belum ada yang bisa mematenkan. Apakah olah raga semacam martial art (seni bela diri) ataukah sebuah seni jenis baru. Bahkan ada pula yang menganggapnya sebuah disiplin ilmu hidup.

Bagi traceur (praktisi parkour, traceuses untuk wanita), parkour tak semata kegiatan yang menggerakkan sendi tubuh. Parkour lebih dari itu. Menurut pengakuan beberapa orang traceur, parkour mampu membimbing mereka untuk terus berpikir positif dan optimistis.

Prinsip dasarnya adalah keyakinan untuk mampu melewati setiap rintangan, karena sesederhana itu, parkour tidak membutuhkan perlengkapan khusus selain pakaian dan sepatu yang nyaman, kekuatan tubuh, serta kepercayaan diri. Tak heran jika tempat berlatih bisa dilakukan di daerah permukiman penduduk.

Dalam situs web resmi www.parkourindonesia.web.id, parkour didefinisikan sebagai seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat dan efisien. Menggunakan beberapa gerakan seperti berlari, memanjat, meloncat untuk melatih kemampuan manusia untuk melewati segala bentuk rintangan di berbagai situasi dan kondisi di lingkungan urban atau rural.

Dalam sejarahnya, parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Sedangkan istilah traceur adalah sebuah sebutan untuk praktisi parkour, berasal dari kata "tracer`` yang berarti cepat, mempercepat (to trace/to go fast). Seseorang bisa dikatakan traceur jika telah memahami arti, sejarah, dan filosofi parkour.

Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh David Belle. Pria berkebangsaan Perancis itu terinspirasi dari ayahnya, Raymond Belle, seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers (pemadam kebakaran militer). Menurut David, parkour dapat berguna sebagai pertahanan diri dalam keadaan tidak terduga. Saat martial art bisa disebut sebagai sebuah bentuk latihan untuk fight (bertarung), parkour merupakan suatu bentuk latihan untuk flight (kabur/meloloskan diri).

Dimulai dari Kota Lisses, David Belle bersama Sebastian Faucan, menjelajahi Perancis untuk mengenalkan parkour. Mereka sempat bertemu dengan para remaja yang tertarik dengan parkour lalu membuat sebuah grup yang dinamai "Yamakasi". Sayang, ketika Yamakasi hendak difilmkan pada tahun 2001, antara David dan Sebastian terjadi perbedaan prinsip sehingga keduanya berpisah. Selanjutnya film "Yamakasi" dibuat tanpa kehadiran mereka.

Dilatarbelakangi oleh keinginan Sebastian untuk membuat gerakan parkour terlihat lebih indah, David kemudian berbeda pandangan dengan teman masa kecilnya itu. Penambahan gerakan salto yang disisipkan dalam gerakan parcours du combatant, dinilai David sangat bertolak belakang dengan originalitas parkour. Menurut dia, gerakan salto sangat tidak efisien. Setelah berpisah, Sebastian tetap mengenalkan gayanya yang kini disebut sebagai free-running.

Pada dasarnya, prinsip parkour telah ada dalam diri masing-masing manusia. Hanya saja, masih berupa kekuatan terpendam yang perlu diasah sebelum bisa bermanfaat. Intuisi manusia memegang peranan penting ketika melakukan gerakan parkour. Di mana presisi (ketepatan) mendarat setelah melompat hanya bisa diukur oleh diri sendiri.

Perkembangan parkour dapat dibilang mengejutkan. Parkour telah dikenal luas hanya dengan melalui situs dunia maya. David Belle rupanya tidak perlu mengenalkan parkour secara langsung. Karena melalui video, film, blog (catatan harian), testimoni (kesaksian), serta interaksi jejaring para traceur telah membuat filosofi parkour melanglang buana.

Meski begitu, banyak orang awam yang melihat gerakan-gerakan parkour sebagai sesuatu yang ekstrem dan menantang bahaya. Menurut Fadli, seorang traceur asal Jakarta yang ditemui di sela jamming (berlatih bersama) di lingkungan kampus ITB, parkour bukanlah sesuatu yang ekstrem. Tidak hanya berhubungan dengan nyali, tetapi sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan teknik yang terus menerus dilakukan. "Gerakan-gerakan yang terlihat dari video seperti yang dilakukan David Belle dan anggota Yamakasi merupakan hasil dari sebuah latihan panjang selama belasan tahun," katanya.

Berdasarkan catatan Dave Sedgley, seorang traceur dalam situs web parkour.net, orang terkadang menganggap lebih kemampuan dirinya. Seringkali, orang yang sembrono atau terlalu nekat seperti itu, tidak memperhitungkan risiko sehingga mendapat cedera yang serius. Di dunia parkour, sikap terbaik adalah menggabungkan badan dan jiwa, kekuatan dan pengendalian. Akan sangat aneh jika bermaksud "mencari kebebasan" (dalam parkour), tapi akhirnya patah tulang dan duduk di kursi roda.

Dekan Fakultas Pendidikan Keolahragaan dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Amung Ma`mun menilai, tak salah jika parkour disenangi kaum muda. Dengan segala gerakannya yang lincah dan berenergi, disebutkan Amung, sangat pas bagi generasi muda karena masih memiliki kemampuan dasar yang bagus walau sebetulnya praktisi parkour tak mengenal usia.

"Saya rasa, parkour bisa dikategorikan sebagai olah raga meski belum berupa sebuah cabang olah raga. Pada intinya, olah raga itu bergerak dan melatih keterampilan. Dan menurut saya, komunitas parkour adalah sebuah tempat yang baik untuk menyalurkan energi dan bersosialisasi," katanya.

Ia memprediksikan parkour akan semakin berkembang karena banyaknya peminat. Amung juga menyatakan olah raga ini tidak seekstrem yang terlihat. "Perlu kehati-hatian ketika melakukannya. Jangan sembarangan melompat, dan lakukan seluruh gerakan secara terkendali disertai kematangan berpikir akan resiko cederanya," ujar Amung.

Kesederhanaan lain dari parkour yaitu ketiadaan tingkatan di antara traceur. Sejak awal David Belle menolak adanya kompetisi dalam parkour. Menurut dia, kompetisi bisa membuat seseorang merasa lebih baik dari yang lainnya. Padahal parkour tidak ditujukan untuk mengalahkan orang lain.

Mengenai hal ini, sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi parkour. Mereka menentang keras adanya kompetisi dan rivalitas di dalam parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi juga disebutkan hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa korporasi yang hanya mengambil keuntungan dari parkour.

Lebih lanjut lagi, parkour adalah cara hidup dan cara belajar untuk menguasai kemampuan diri agar terus berkembang ke level fisik yang lebih sehat. Seperti yang dikatakan David Belle, "Sewaktu berlari, saya akan menentukan suatu lokasi sebagai objek. Lalu berkata pada diri sendiri, saya akan pergi dan langsung menuju ke situ secepat mungkin. Tak ada halangan yang akan menghentikan saya." (Eva Fahas/"PR")***

Source: Pikiran Rakyat (Surat kabar terbesar di Jawa Barat)
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=48427

Parkour: Bukan Olahraga Ekstrem

Ekstrem! Itu pasti yang terlintas di benak sebagian besar orang yang baru pertama kali melihat parkour. Benar memang, apa yang dilakukan kami akan memicu kelenjar adrenalin, tapi bukan itu yang ingin kami raih dari parkour. Bagi kami, parkour itu lebih ditujukan untuk kepuasan terhadap diri sendiri.

Apa yang membuat kami berbeda dari kegiatan ekstrem lainnya adalah kami selalu berusaha berlatih secara aman karena kami tidak dibayang-bayangi harapan mendapat penghargaan dari orang lain atas pencapaian yang diraih. Penghargaan yang kami dapat hanya berasal dari diri kami masing-masing, setiap traceur tentu sudah mengerti, push your body to the limit, but don't push it over the limit. Semua yang kami lakukan didasarkan pada latihan bertahap dan berulang-ulang.

Latar belakang seseorang berlatih parkour dapat dilihat saat sesi latihan bersama. Seseorang yang berlatih parkour dengan benar akan memulai latihannya dari gerakan-gerakan yang sederhana dan perlahan-lahan meningkat. Kebalikannya, seseorang yang menganggap parkour olahraga ekstrem akan berusaha menguasai suatu gerakan tanpa menghiraukan gerakan-gerakan dasar yang sebetulnya harus dikuasai terlebih dahulu.

Dengan kata lain, bagaimana seseorang bisa melompat apabila ia tidak dapat mendarat dengan benar. Parkour tidak menuntut kemampuan seseorang memperagakan suatu keahlian tunggal, tapi menuntut kemampuan seseorang untuk bergerak secara fluid, halus sesuai dengan rintangan yang dihadapi.

Memang agak sulit untuk menjelaskan kepada orang lain mengapa parkour tidak disebut sebagai olahraga ekstrem. Pasalnya, media kebanyakan langsung menggambarkan parkour dengan gerakan-gerakan advance tanpa menyinggung filosofi dan fundamental dari parkour itu sendiri.
Bisa jadi, dengan menampilkan gerakan-gerakan tersebut, content media tersebut dapat lebih dijual. Namun, kami, para traceurs, meyakini bahwa parkour hanya akan menjadi sesuatu kegiatan yang easy come easy go sehingga cepat dilupakan orang. Lain halnya apabila parkour diperkenalkan melalui kupasan filosofi parkour beserta metode latihan yang benar. Cara itu mungkin hanya akan menarik minat dari beberapa orang, tapi orang-orang tersebut akan berlatih dalam arah yang benar.

PK.Jakarta.Training.10.08.08-6383
Parkour Jakarta Jamming Session at Gelora Bung Karno

Banyak orang awam yang melihat video-video parkour mulai beranggapan bahwa parkour adalah olahraga ekstrem. Menggolongkannya dengan olahraga seperti skate board. Karena itu, banyak orang yang nekat melakukan gerakan-gerakan berbahaya yang akhirnya berakibat pada cedera serius. Padahal, parkour tak hanya berhubungan dengan nyali, tapi juga sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan teknik yang terus-menerus dilakukan.

Contohnya, beberapa teman-teman pelajar di Palangkaraya yang mencoba berlatih parkour tanpa pemahaman yang baik tentang latihan fundamental dan dasar-dasar dari parkour. Alhasil, banyak dari mereka yang cedera dan akhirnya menghambat proses latihan mereka disebabkan cedera tersebut.

Parkour bukanlah untuk aksi stuntman. Parkour adalah untuk mereka yang peduli dengan diri mereka untuk menjadi kuat dan gesit sehingga kekuatannya bisa digunakan untuk membantu orang lain.

Apa yang dilakukan para anggota Yamakasi, David Belle, dan para original traceurs di luar sana di beberapa video dan film, merupakan suatu hasil dari latihan keras selama belasan tahun. Para praktisi baru yang membuat loncatan besar, teknik yang megah, besar, susah, dan panjang telah menyalakan sumbu yang akan terbakar habis sebelum mereka inginkan.
Ini karena tubuh mereka belum siap dengan apa yang mereka lakukan. Apakah efek samping dari 3,6 meter cat leap kalau bahunya belum mengalami 10.000 kali loncatan yang lebih kecil? Apakah efek samping dari lompat ke bawah dari ketinggian 4,5 m ke beton kalau kakinya belum pernah mengalami 10.000 drop dari 1,5 m? Waktu akan menjawabnya.

Traceurs terbaik di dunia bukan karena keturunan dari leluhur atau gila untuk mencoba segala hal yang baru sewaktu mereka muda. Mereka adalah yang terbaik dan terkuat karena mereka berkembang dengan bertahap. Mereka membangun lapisan demi lapisan tameng di tubuh mereka selama bertahun-tahun. Mengulangi gerakan-gerakan beribu-ribu kali dan tak terburu-buru menjalani proses tersebut.

Parkour itu rendah hati, sabar, dan seni disiplin yang berlangsung seumur hidup sekaligus sikap moderasi, tak berlebihan. Anda ingin coba? M-5

Oleh: Daniel Giovanni (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDE=

Fakta: Parkour, Seni dan Disiplin

Pernah lihat tayangan iklan yang memperlihatkan orang meloncati dinding hingga genting dengan lincah, ringan, dan presisi yang tepat? Itulah parkour, metode latihan disiplin dan seni berpindah tempat yang berasal dari Prancis. Parkour berarti bergerak atau berpindah tempat seefisien dan secepat mungkin dengan menggunakan prinsip keindahan bergerak sekaligus diimbangi kemampuan tubuh manusia itu sendiri.

Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria Prancis, David Belle. Namun, sebelum Belle menemukan seni tersebut, ada seorang pelaut Prancis pada abad 19 bernama Georges Hebert yang mengembangkan metode latihan yang mampu mengeluarkan energi manusia yang tersembunyi dalam tubuhnya. Hebert terinspirasi oleh suku di Afrika yang memiliki kemampuan atletik dan gimnastik. Ternyata, yang bisa membuat suku tersebut kuat adalah lingkungan sekitarnya yang telah melatih mereka dengan sendirinya selama bertahun-tahun.

Akhirnya, Hebert menciptakan sebuah latihan yang diberi nama methode naturalle yang terkenal dengan moto 'etre fort pour etre utile' atau 'to be strong, to be useful'.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan dasar yaitu walking, running, jumping, swinging, quapedral movement, balancing, throwing, lifting, climbing, dan swimming. Metode itulah yang akhirnya dipakai para tentara Prancis di perang Vietnam. Salah satu yang mendalami latihan itu adalah Raymond Belle, ayah David Belle itu sendiri.

Setelah pensiun dan bergabung di sapeurs-pompiers atau pemadam kebakaran militer, Raymond sering kali menggunakan kemampuan atletik dan gimnastiknya tersebut untuk menolong orang lain. Untuk itu, ia pun mendapatkan penghargaan keberanian dari unit pemadam kebakaran di Prancis. Itu menginspirasi sang anak, David Belle.

Lahir di tengah keluarga pemadam kebakaran membuat David terinspirasi dengan cerita-cerita kepahlawanan. Saat berumur 16 tahun, David memutuskan untuk meninggalkan sekolah. Raymond memperkenalkan pada anaknya tentang sebuah latihan halang rintang dan metode natural yang akhirnya dikenal dengan nama parkour. Diambil dari kata parcours du combatant atau latihan halang rintang untuk militer.

Menurut David, parkour dapat berguna sebagai alat bela diri dalam keadaan tidak terduga. Jika martial art disebut sebagai sebuah bentuk latihan untuk fight atau bertarung, parkour merupakan latihan untuk flight alias 'kabur'. David Belle membungkus pola latihan militer dengan methode naturalle karya Georges Hebert, menjadikannya sebuah seni dan kedisiplinan yang penuh filosofi dalam kemasan parkour. Ia pun mulai menyebarkannya ke seluruh dunia.

Parkour di Indonesia

Seni disiplin ini akhirnya merambah ke Indonesia sejak munculnya film Yamakasi dan B13 pada 2003 dan 2004. Saat itu, banyak anak muda mulai mencari informasi tentang kegiatan yang ada di kedua film tersebut. Akhirnya mereka menemukan kata parkour melalui internet dan video-video latihannya. Beberapa dari mereka bergabung dengan forum internasional, situs Parkour.net.


Screenshot dari Forum Parkour Indonesia

Beberapa anggota asal Indonesia dari Parkour.net tersebut akhirnya sepakat untuk membuat forum parkour sendiri dengan bahasa Indonesia. Untuk itu, terbentuklah sebuah komunitas dengan nama Parkour Indonesia pada 17 Juli 2007. Saat ini komunitas mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia melalui www.parkourindonesia.web.id.
Saat ini, anggota dari Parkour Indonesia sudah mencapai 427 orang, tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Denpasar, Mataram, Makasar, Samarinda, Bandar Lampung, dan Medan. Kegiatan yang sering kami adakan, pelatihan rutin yang terorganisasi di setiap kota dan coaching clinic bagi mereka yang ingin belajar tentang parkour.

Nilai-nilai

Tujuan dan inti parkour itu sendiri adalah kemampuan menghadapi semua rintangan atau obstacles di sepanjang trek yang kita lalui, baik itu di alam maupun perkotaan, menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah. Mengombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan kontrol yang penuh. Parkour juga mengandung pembelajaran yang positif untuk diri sendiri. Menjawab tantangan untuk melawan rasa takut dari diri kita sendiri. Karena kadang kala setiap rintangan yang akan kita lalui tak seperti yang kita bayangkan.

Kita dapat belajar mengatasi semua masalah. Dengan memakai prinsip dari parkour, kita akan berusaha melewati rintangan dengan indah dan penuh kontrol. Hal itu berdampak positif saat kita melihat masalah dalam kehidupan keseharian seperti masalah keluarga, karier, dan cinta. Kita dapat belajar untuk melihat masalah sebagai sebuah rintangan yang harus dilalui. Kita belajar memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien juga menaklukkan rasa takut, bangkit dari kegagalan, berpikir moderasi, tak berlebihan, melatih kesabaran, adaptif, kreatif, respek pada diri sendiri, serta mengekspresikan kebebasan tanpa melanggar peraturan.
Parkour mempunyai semangat antikompetisi. Praktisi parkour dunia menentang keras kompetisi dan rivalitas dalam parkour. Kompetisi tak sesuai dengan filosofi dan nilai moral parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang mengalahkan orang lain, disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan korporasi yang mengambil keuntungan. Latihan parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Bila tertarik, kunjungi www.parkourindonesia.web.id. M-5

Oleh: Muhamad Fadli (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDI=

Seandainya Aku Menpora: Berlatih Rintangan, Agar Kuat dan Berguna

Seandainya saya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, saya akan ikut menyosialisasikan parkour ke masyarakat luas dan para pemuda. Untuk itu, tidak akan menjadi hal yang aneh dan janggal ketika melihat beberapa teman-teman traceurs sedang latihan. Memang parkour tidak memiliki kompetisi yang akan membawa keuntungan bagi para pihak-pihak sponsor olahraga, namun parkour dapat melatih kedisiplinan bagi setiap praktisinya yang akan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Beberapa masyarakat yang melihat para traceurs saat sedang berlatih, terkesan mencemoohkan dan menganggap apa yang kami lakukan adalah sebuah kebodohan dan kegilaan semata. parkour bukanlah sebuah kegilaan semata. Metode latihan kami adalah metode latihan untuk membuat seseorang menghargai dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Parkour dapat membuat seseorang lebih sehat, lebih gesit, tangkas, serta menjadi orang-orang yang memiliki tingkat daya tahan lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang jarang olahraga. Hal itulah yang harus menjadi bahan pertimbangan Departemen Pemuda dan Olahraga dalam menyosialisasikan kegiatan kami untuk menghapus stigma buruk.

Selain itu, saya akan memberikan fasilitas perizinan kegiatan sehingga tidak ada lagi insiden pengusiran oleh pihak keamanan yang menganggap apa yang kami lakukan adalah vandalisme. Kami menghormati para pihak sekuriti karena mereka bagian dari lingkungan. Alasan mereka mengusir kami memang masuk akal, mereka memang hanya menjalankan tugas. Untuk itu, fasilitas perizinan latihan di lokasi sangat penting. tentunya, para praktisi juga mesti menghormati lingkungan dan tak melakukan hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Hal lain yang bisa saya lakukan sebagai Menpora adalah membuatkan parkour playground, kawasan khusus parkour yang berisi beberapa halang rintang. Para penikmat parkour dapat memiliki wahana tersendiri sehingga bisa berlatih tanpa mendapatkan pandangan negatif orang lain. Pada hakikatnya, latihan parkour memang bisa dilakukan di mana saja karena semua lingkungan bisa menjadi tempat latihan terbaik parkour, entah itu di perkotaan, lingkungan rumah, hutan, pegunungan, pantai, dan lingkungan lainnya. Namun alangkah sangat menyenangkan bila parkour memiliki wahana kecil yang dirancang sedemikian rupa sehingga semua metode dan teknik latihan parkour bisa terpenuhi. Para praktisi pun jadi kian kreatif dan mempunyai tempat latihan yang lebih aman dan nyaman buat semua orang.

PK.Jakarta.Training.10.08.08-6443
Parkour Jakarta Jamming Session at Gelora Bung Karno

Tidak ada salahnya bila Menpora juga memasukkan kegiatan parkour sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan kampus. Bahkan, kalau mungkin masuk sebagai pelajaran wajib olahraga. Walaupun parkour bukanlah bentuk olahraga karena lebih ke arah seni, namun disiplin serta filosofi di dalam parkour dapat berdampak sangat positif bagi kepribadian seseorang. Bahkan sebagian praktisi, bisa menjadikannya sebagai jalan hidup.

Hal itu pernah dilakukan di sebuah kota di Inggris, yang menjadikan parkour bentuk latihan ekstrakurikuler selain kegiatan sekolah. Hal itu tentunya akan sangat berdampak positif buat para anak muda saat menyalurkan energinya. Selain itu, kegiatan parkour tentu sangat menyenangkan, membuat suasana ceria. Walaupun menyenangkan, parkour merupakan bentuk disiplin, bukan permainan.

Mengapa parkour layak mendapat semua fasilitas itu? Karena kami sebagai traceur menganggap tempat atau halang rintang sebagai 'tempat bermain' yang berharga. Karena itu, secara sadar, kami tidak akan melakukan perusakan terhadap tempat itu. Safety first adalah prinsip gerakan kami.

Masa muda merupakan saat berbagai macam kultur dan pengaruh merasuki jiwa labil pemuda. Mereka memiliki semangat meluap-luap, ingin mengekspresikan kreativitas. Hal tersebut perlu disalurkan dengan baik sehingga tak salah kaprah memilih kegiatan.

Parkour energik, gesit, indah, dan lembut. Bukanlah sesuatu yang membahayakan. Metode latihan yang dimiliki dapat mengeluarkan energi tersembunyi dari tubuh manusia yang selama ini tidak disadari. Hal itulah yang perlu didukung oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Dengan melihat perkembangan parkour di Inggris yang begitu meledak, sangat mungkin andai-andai semacam di atas hanya menunggu waktu untuk terealisasikan. Sebagai contoh, diadakannya berbagai lokakarya parkour di SD, SMP, dan SMA secara rutin dapat mengurangi tingkat kriminalitas anak muda Inggris.

Memang ini baru berandai-andai saja, tapi hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para masyarakat khususnya petinggi pemerintahan untuk melihat parkour sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat. Kami tidak melakukan sesuatu permainan yang bodoh atau justru keren dan hebat. Kami juga tidak melanggar peraturan negara, agama, dan masyarakat. Ini adalah bentuk tanggung jawab untuk menjalani hidup yang penuh halang rintang agar kami berguna buat diri juga orang-orang di sekitar kami.

Oleh: Luthfi Rifa'i (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDU=

Kekuatan Jiwa Melampaui Keterbatasan Raga

Satu pertanyaan mendasar dan cukup menarik sebagai seseorang yang mencoba memahami dan melatih parkour adalah untuk apa kamu melakukan latihan parkour?

Parkour, yang dipahami sebagai seni berpindah tempat, populer di Indonesia melalui film Prancis, Yamakasi. Aksi yang dipertontonkan film tersebut yakni kemampuan orang melompat antargedung atau aksi memanjat tembok dan pagar.

Pertanyaan tersebut mengacu kepada manfaat apa saja yang didapat dari aktivitas parkour. Jawabannya, untuk menjadi kuat dan berguna. To be strong, to be useful. Itulah filosofi parkour. Kuat secara fisik atau raga maupun mental alias jiwa.

Pelatihan rutin akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Latihannya, berupa kegiatan yang semua orang dapat melakukannya, seperti lari, lompat, dan memanjat. Namun, mungkin dengan tambahan variasi dari gerakan dasar tersebut.

Untuk itu, dapat dipahami, parkour merupakan aktivitas yang pada dasarnya dapat dilakukan semua orang, dari berbagai kalangan, rentang usia, juga bentuk tubuh. Latihan fisik rutin akan membuat tubuh kuat dan bugar. Disiplin diri untuk terus berlatih juga dapat membentuk pola hidup sehat karena parkour juga mencakup kebutuhan nutrisi.

Kuat secara mental juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan dengan berlatih parkour . Melalui disiplin, parkour mengajarkan kesabaran dan keberanian menghadapi tantangan dan ketakutan.

Sekilas, latihan parkour, hanyalah aktivitas fisik. Padahal parkour juga meliputi aktivitas mental ataupun pikiran. Bahkan ada beberapa traceurs yang mengatakan inti parkour adalah keadaan pikiran alias state of mind.

ParkourJakarta-4905
Kevin Kendaru (traceur Inggris) mengeksekusi gap jump di halaman samping Tennis Indoor Senayan

Sebuah contoh sederhana, ketika seseorang ingin melakukan lompatan besar dengan gambaran jarak lompatan 2 meter pada ketinggian 1 meter. Sederhananya, semua orang dapat melakukan lompatan. Namun, ketika dihadapkan dengan situasi tersebut, belum tentu semua orang akan yakin dan mampu melakukannya. Penyebabnya, ragu atau takut.

Tujuan utama latihan parkour bukan untuk mengajak orang melompat dengan ketinggian 1 meter, melainkan melatih mengatasi tantangan tersebut. Tantangan atau obstacles harus dihadapi dengan disiplin, sabar, dan bertahap serta mengutamakan keselamatan. Lompatan 2 meter tersebut harus dimulai dengan latihan melompat bertahap dari jarak 50 cm, 1 meter, dan seterusnya.

Latihan dasar akan membentuk keberanian karena sudah merasa yakin dan percaya diri hasil dari latihan yang dijalankan sebelumnya. Disiplin itu juga mengembangkan mental seseorang untuk menghadapi ketakutan atau keraguan. Jika kita mampu bersabar dan mengikis secara bertahap persoalan dan tantangan yang sedang dihadapi, dengan sendirinya mental seseorang berkembang. Bila sudah menjadi rutinitas atau disiplin dalam keseharian, manfaat yang didapatkan tak hanya sebatas kemampuan fisik, tapi juga mencakup mental. Hal tersebut sejalan dengan slogan jiwa yang sehat ada dalam raga yang sehat.

Walaupun dinyatakan sebagai suatu bentuk aktivitas antikompetisi, terdapat satu kompetisi yang paling mendasar dan tidak akan pernah berakhir dalam seni ini, yaitu kompetisi dengan diri sendiri.

Kemampuan fisik yang kuat, cepat, dan gesit dapat digunakan untuk membantu dalam situasi darurat. Paling sederhana, menyelamatkan jiwa dalam situasi kebakaran, mencari jalan keluar ketika terjebak dalam lift, membantu mengangkat barang belanjaan seorang ibu, ataupun mengambilkan balon yang tersangkut milik seorang anak kecil, itu semua berdasarkan pengalaman nyata.

Manfaat parkour bagi orang lain juga terkait dengan kebiasaan mencari jalan menghadapi rintangan, terbentuk pola pikir yang kreatif dalam menghadapi persoalan kehidupan. Traceur dapat menceritakan bagaimana ia menghadapi dan mengatasi ketakutan, semangat untuk mengembangkan kemampuan dirinya. Parkour secara utuh dapat memberikan manfaat yang besar tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain. Kuat sekaligus berguna.M-5

Oleh: Roni Sambiangga (Parkour Indonesia)
Source: http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTAyMDQ=

Wednesday, December 10, 2008

The Women of Parkour - NYTimes.com/video

Nah, akhirnya ada video lagi di Youtube yang nunjukin kalo Parkour bukan cuma buat cowo2 doank.. Allrite ladies, ada yang berminat ber-Parkour bersama? :)

Friday, December 5, 2008

Mario Kart Love Song (Original)

ada video keren nih di youtube,
liriknya lucu juga, yang pernah maen mario kart pasti ngerti.. :D

Wednesday, December 3, 2008

Check out KLM - Fill a Plane - Promote your plane

Hi,

I want you to take a look at : KLM - Fill a Plane - Promote your plan

----------------------

Lumayan, kalo dapet bisa ke Amsterdam gratis.. :D

Friday, November 28, 2008

Parkour Jakarta | Periskop (Metro TV)

Parkour Jakarta coverage on Metro TV. Ronny (a.k.a Alniubi) and Ika interviewed in this coverage. So, Parkour anyone?

Friday, November 14, 2008

Kunjungan ke Rumah Ubur-Ubur, Dugong, dan Ikan Pari

Setelah puas foto2 di Kota Tua, besoknya gw kembali melancong ke utara Jakarta. Kali ini photowalk bareng Sandy sama Gladys, 3 orang 3 kamera, jadi pastinya ada jaminan semua in frame! :D Abis kumpul di meeting point McD Senayan Trade Center, meluncurlah kita bertiga ke Ancol.

Sekitar jam 12 pas Jakarta lagi neraka2nya, sampelah kita di Ancol. Tujuan pertama: Gelanggang Samudra. Pastinya buat liat lumba2 dan kawan2nya, tapi ternyata harga tiketnya lumayan tinggi juga. Wajib beli tiket terusan seharga 5oribu buat 4 atraksi. Pindahlah akhirnya tujuan kita ke SeaWorld yang setelah disadari ternyata theme songnya udah beda sama waktu jaman gw SD. :D

Ancol.Happy.Hunt-9287.jpg
smua masuk foto! ayey!

Perburuan foto di dalem SeaWorld dimulai dan puncaknya terjadi di terowongan Seaworld yang mendadak jadi studio foto. Yah, kapan lagi gitu ye, secara kita udah bayar 30ribu buat masuk situ. Jangan sampe rugi pokonya!

Puas foto2 di dalem, perut mulai kosong, waktunya makan siang. Menu paket Popeyes akhirnya jadi pengisi perut siang itu. Yang diomongin gak jauh2 dari cerita motret2 gw kemaren hari di Kota Tua ditambah ngomongin bisnis foto dikit2.

Ancol.Happy.Hunt-9529.jpgAncol.Happy.Hunt-9448.jpg
gue, sandy, gladys

Hari makin sore, tujuan beralih ke arah Le Bridge. Sayangnya sorenya belom cukup 'sore', sinar mataharinya masih keras banget, dan lagi2 gak ada reflektor, tapi mungkin baju kuning gw yang ngejrengnya seampun2 bisa jadi reflektor. Lumayan juga, paling nggak jadi tau di Ancol medan perangnya kayak gimana. Abisnya itu juga pertama kalinya gw ke Le Bridge.

Photowalk di Le Bridge dimulai di barat Le Bridge, di playground anak2 yang bentuk kapal, a walk through the bridge, dan berakhir di timur Le Bridge dengan foto2 di atas pohon mengingat nenek moyang kita. :D Sekitar jam 5an beranjaklah kita dari kawasan Taman Impian Jaya Ancol menuju realitas Jakarta yang penuh macet. Kalo telat bisa2 si Sandy ketinggalan bis ke Karawaci soalnya. :) Sampe ketemu di 'Stroll Around!' selanjutnya deh.

Foto2 gw upload di Facebook:

My First Time Photoshoot with A Real Model

Cewenya Ivan, temen kuliah gw, make up artist, kebetulan dia lagi mau bikin brosur buat promosi servicenya dia. Somehow gimana ceritanya gw ketemu sama temen gw & dia nawarin gw buat yang motret foto2 buat brosur cewenya. Whoa! Gw sama sekali gak ada pengalaman motret model, apalagi modelnya udah ada pengalaman + lengkap sama make up artistnya juga.

Tapi bener kata si Ivan, kalo gw gak nyoba kapan bisa. Akhirnya berangkatlah kita ke Kota Tua (untuk pertama kalinya) tanggal 11 November 2008! Dan ini juga pertama kalinya gw bela2in bangun pagi demi motret, dan hari itu gw bangun jam 4 pagi aje, takut telat. :(

Kota.Tua.Model.Photoshoot-8933.jpgKota.Tua.Model.Photoshoot-9046.jpgKota.Tua.Model.Photoshoot-9091.jpg
jepretan seorang newbie

Gw bener2 gak tau di Kota Tua tuh motret boleh sengene2 gw apa harus ada ijinnya, akhirnya gw nanya2 ke tukang teh botol sekitaran situ. Kata dia yang gak boleh/musti pake ijin tuh kalo fotonya di dalem museum. Dapet rekomendasi juga dari dia kalo mau foto pagi2 deket2 pintu ato jendela dulu aja mumpung belom pada dibuka.

Alhasilll, berbekal ke-newbie-an gw di dunia motret model, teknik, dan referensi tempat. Berhasil juga gw motret hari itu cuma ngandalin lensa 18mm-55mm f/3.5-5.6 IS sama 50mm f/1.8 II gw, dan saking pemulanya gw, gw lupa gak pake reflektor! :( Tapi cukup puas juga gw sama hasilnya, untuk seukuran amatiran kayak gw gini.

Kota.Tua.Model.Photoshoot-9145.jpgKota.Tua.Model.Photoshoot-8948.jpg
(L) Gw, Ivan, Feli, Kezia (R) Feli and Kezia

Monster Air di Ancol. Nasty!



Baru aja kemaren ini gw, Sandy, sama Gladys jalan2 ke Seaworld sama Pantai Ancol, tau2 tadi pagi ada berita monster air di Ancol. Nasty yow! Lo liat sendiri dah tuh binatang makan daging udah kayak nonton kutu2 yang ada film The Mummy ato film Indiana Jones.

Tadi gw juga sempet YMan sama temen gw, teori kita sih kayaknya nih baru anak2nya doank, induknya jangan2 ada di teluk Jakarta, tinggal nunggu keluar trus jadi deh film Cloverfield 2. Jakarta penuh aksi nih!

Parkour Indonesia Juara 2 ICE 2008 Games Battle

Selain mengadakan workshop sekaligus demo latihan, Parkour Indonesia (diwakili oleh Parkour Jakarta, Parkour Tangerang, dan Parkour Bekasi), pada Indonesia Consumunity Expo 2008 juga aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh panitia.

Jauh beberapa hari sebelumnya telah disepakati bahwa Parkour Indonesia akan mengirim satu tim futsal untuk bertanding melawan komunitas-komunitas lain peserta ICE 2008, namun karena satu dan lain hal pada hari H, tim Parkour Indonesia belum terdaftar pada kompetisi futsal ICE 2008.

Parkour.Indonesia.on.ICE.2008-8744.jpgParkour.Indonesia.on.ICE.2008-8829.jpg
(L) Ino and Abe doing flag (R) penyerahan hadiah oleh panitia ICE 2008

Walaupun begitu, kabar gembira datang dari ICE 2008 Games Battle dimana tim Parkour A beranggotakan 4 orang dengan cabang pertandingan berupa 1 game PC (kiki), 1 game Nintendo WII (Rikki), dan 2 game mobile phone (Ferdy dan Robbin) telah mendapat gelar juara 2 setelah melewati 3 babak pertandingan, dimana pada babak 8 besar tim Parkour A berhasil mengalahkan tim Parkour B (Parkour Indonesia mengutus 2 tim untuk mengikuti kompetisi ini).

Hadiah untuk juara kedua dari kompetisi ini adalah sebuah kompor gas portable Rinnai, mungkin suatu saat selagi jamming regional atau nasional bisa kita rasakan manfaatnya bersama-sama. Bravo Parkour Indonesia!

Parkour.Indonesia.on.ICE.2008-8835.jpgParkour.Indonesia.on.ICE.2008-8836.jpg
foto bersama hadiah juara 2

Friday, September 26, 2008

laskar pelangi. ni film bole la, cepa' la kau tonton, boy!

Tadi siang gw akhirnya kesampean nonton Laskar Pelangi di Blom M Plaza. Harusnya kemaren nonton bareng sama anak2 kampus di Hollywood KC, tapi entah kenapa jadi batal, akhirnya gw mampir ke Blok M buat nonton yang jam 14.30 dan tiket udah abis aja!

Hari ini gw nonton bareng sepupu gw: Ane, Ira, sama Novi. Gw berangkat duluan dari rumah buat ngantriin tiket di BP, ternyata bioskop belom buka tapi yang nongkrong di luarnya udah banyak. Di dalem ternyata ketemu si Dipta temen gereja gw lagi sama cewenya, yah lumayanlah, jadi ngantrinya lebih secure, gw di barisan yang satu, dia di yang satu lagi. Pake acara dititipin 9 tiket sama guru2 PSKD pula, gpp lah, yang penting hari ini tetep dapet posisi pewe nonton di dalem.

Beruntung gw ngambil jadwal tayang yang jam 12.15, jadi masih banyak yang jumatan. Udah pasti mayoritas penonton di dalem bioskop dipenuhi kaum2 hawa. Btw, gw sendiri belom pernah baca novel Laskar Pelangi yang based on wikipedia, katanya jadi novel paling laris sepanjang sejarah pernovelan di Indonesia. Kalo bukan gara2 penasaran pas denger ".. film Indonesia yang paling ditunggu tahun 2008..", mungkin gw nggak nonton nih film. :)

Seperti biasa, sebelom film mulai ada trailer2 film yang coming soon, mendadak gw geli liat trailer film "Kutunggu Jandamu", starring Dewi Persik sodara-sodara! Lo musti liat sendiri deh seberapa geteknya.

Gw gak akan bikin spoiler disini, gw cuma pengen bilang kalo nih film recommended. Gak berlebihan rasanya pas di trailer mereka bilang ini film paling ditunggu 2008. Mulai dari indahnya alam Belitong (ini sama kayak Bangka Belitung kan?), friendship, dreams, sampe semangat belajarnya anak2 yang kurang mampu.

Pengen esmosi, banyak tuh. Mulai dari lucu2nya dialog pemainnya, sedihnya cerita kehilangan seseorang, gokilnya Soneta-nya Roma Irama, sampe lebaynya si Ikal ngeliat kuku si Aling. Ya, worth it lah pokonya. Lucu juga kalo pas pantainya lagi ditunjukkin, sebioskop kedengeran suara "Waaaaaahhhh..".

Yang bikin gw kesel sih di belakang gw ada orang (yang menurut gw) udah baca novelnya sebelumnya, tapi songong abis, malah diskusi siapa yang karakter yang mati abis scene mana, dll. Mau diskusi di kelas, Mas!

Singkat cerita, film berakhir, pesen yang disampein di filmnya nyampe. Ada satu quote yang keren dari tokoh Pak Harfan (Kepala Sekolah), bunyinya:

"Hiduplah dengan memberi sebanyak2nya, bukan untuk menerima sebanyak2nya"
Pak Harfan - Laskar Pelangi

Makanya, buruan nonton sebelom temen2 sebelah lo pada kasih spoiler!

Monday, September 1, 2008

DIWD #3 | Menghindari Mata Lelah Di Depan Komputer

Baiklah Bapak dan Ibu sekalian, setelah lebih dari satu minggu seri 'DIWD—Do It With Daniel' nggak muncul2 terkait dengan keterbatasan inspirasi. Maka setampilnya kita lanjutkan, DIWD edisi ketiga! Ubur2 makan cerutu, berlibur bukan berarti buntu, cuy! Tips kali ini dicoba di tanah kelahiran gw sendiri, tanah Bandung. Gw pikir cuma kamar gw di Jakarta doang yang jadi sumber inspirasi, ternyata kenyataan berkata lain, brader.

DIWD Edisi 3 - Menghindari Mata Lelah Di Depan Komputer

Untuk edisi kali ini, kita akan sedikit beranjak dari jeans bolong menuju ke teknologi. Gw yakin tips ini dapat langsung Anda gunakan langsung pada saat Anda membaca tips ini. Apalagi tips ini menyangkut kesehatan Anda, lebih spesifiknya mata Anda. Oh, sangat menarik bukan? Bukan.

Tidak peduli tips ini menarik apa bukan, show must go on. Daripada bertele2 cuma buat memperpanjang scrollbar note yang sedang Anda baca ini, langsung saja kita ke inti permasalahan. Mata lelah di depan komputer! Tak peduli monitor komputer Anda masih CRT, apa udah LCD, apa mungkin plasma, hingga hitam putih bersemut? Gw gak peduli, pokoknya tips ini dijamin manjur bagai ikan bakar Cianjur.

Mungkin Anda yang di sebelah sana udah duduk 1 jam di depan monitor komputer? Apa mungkin Anda yang di sebelah sananya lagi udah 1 hari di depan komputer? 1 minggu? 1 bulan? 1 semester? Mungkin Anda perlu mencoba tips ini.

Sejujurnya, gw baru mencoba tips ini kemaren, jadi kebenarannya dapat Anda pertanyakan. Tips ini gw dapet dari guru biologi gw waktu SMA yang namanya tidak perlu saya sebutkan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Yang Anda butuhkan tentunya adalah
  1. Monitor komputer
  2. Sumber cahaya *bisa lampu belajar, neon, senter, dll*

Caranya sangat sederhana
  1. Nyalakan pc/laptop Anda
  2. Ambil sumber cahaya lain yang kalo bisa lebih terang dari cahaya yang dikeluarkan monitor Anda
  3. Taruh di dekat monitor Anda, tidak perlu ditaro di depannya karena akan mengganggu pandangan Anda ke monitor
  4. Taruh di tempat yang masih terjangkau oleh framing mata Anda
  5. Duduklah lama2 di depan komputer Anda dan *harusnya* VOILA! mata Anda tidak akan cepat lelah karena pada teorinya, mata Anda akan berakomodasi untuk sinar yang lebih terang padahal fokus Anda pada layar monitor

Kalo diliat dari mata kita kira2 beginilah posisinya

Demikianlah tips sehat dari Daniel untuk edisi kali ini. Seperti biasa, gw tunggu komen2nya, boleh pujian / cacian / makian / hinaan /1 tiket pulang pergi Jakarta - New York juga gw terima dengan lapang dada.

*bagi pada dokter/calon dokter, mohon dibenarkan apabila ada tips ini tidak sesuai dengan kenyataan

Monday, August 25, 2008

surat cinta anak elektro.

Sejak pertama kali bertemu denganmu,
aku tahu engkaulan yang kunanti selama ini.

Lihatlah...
Setiap ku memandangmu, :
amperemeter dan voltmeter cintaku selalu
menunjukan skala penuh,
dan gelombang di osiloskop hatiku
bergerak tak karuan
Setiap ku mendekatimu,
hatiku bergetar lebih dahsyat dari
getaran turbin yang membangkitkan
arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.

Bila engkau jauh,
aku bagai komputer digital tanpa
mikroprosesor,
aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa
catu daya.

Karena hanya engkau yang bisa
me-recharge kekosongan
muatan kapasitor hatiku.
Hanya engkau yang bisa mengaktifkan
perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki.

Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda
dan katoda dari
dioda yang dibias maju.
Aku ingin hati kita bagai belitan
induktor yang melekat kuat pada inti
transformator.

Maka biarlah tahanan di antara hati kita
besarnya
tidak lebih dari satu ohm agar
sinyal-sinyal analog yang aku kirim
boleh mengalir indah dari emitter hatiku
sampai di kolektor hatimu tanpa
distorsi yang berarti.

Biarlah sinyal-sinyal itu engkau
sampling, kuantisasi dan dekodekan
agar engkau bisa menganalisis
kesungguhan byte-byte cinta ini.

Jangan sangsikan ketulusanku padamu.
Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan
band pass filter.

Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah
dadaku.
Engkau akan melihat namamu tertera indah
pada display LCD hatiku.
Masih tak percaya?
Belahlah lebih dalam lagi,
engkau akan melihat rangkaian penerima
yang jalur-jalurnya telah cacat akibat
menerima gelombang elektromagnetik
intensitas tinggi yang
engkau pancarkan.
Masih tak percaya juga?
Biarlah....
Demi engkau aku rela memutus saklar
utama kehidupanku
agar engkau tahu betapa besarnya
amplitudo cintaku.

Percayalah padaku hanya engkau cintaku.

---

source: kaskus

Tuesday, August 19, 2008

DIWD #2 | Ngakalin Jeans Bolong

Baiklah pembaca yang budiman, selamat datang di 'DIWD—Do It With Daniel', setelah di edisi kemaren gw udah gw bahas masalah perkakian. Mungkin saat ini waktunya membahas fesyen. Mungkin ada baiknya langsung kita mulai tips and trick buat hari ini.

DIWD Edisi 2 - Ampelas & Jeans Bolong

Ya ya ya, gw tau Anda2 nggak sabar menunggu tips yang satu ini. Mungkin buat beberapa orang tips ini udah rahasia umum, mungkin juga buat beberapa orang udah denger tapi belom sempet coba, mungkin juga Anda baru denger ada tips kayak ginian? Oh, berterimakasihlah kepada gw.

Tips kali ini nggak jauh2 dari satu apparel yang paling lekat dengan Anda sekalian, Jeans. Celana jeans ada dimana2, rok jeans juga nggak jarang, hotpants jeans semua suka, celana dalem jeans gw belom pernah liat.

Nah sekarang, Anda bukan penggemar celana jeans belel plus bolong2, tapi suatu saat Anda dihadapkan pada masalah: Jeans Anda bolong sebelah! Ntah karena jatoh dari motor terus ngesot di aspal (kayak gw), apa mungkin kecantol di paku, apa mungkin keseret mobil, apa mungkin pembantu Anda sedang rabies jadi makanin jeans Anda? Jangan kuatir, coba langkah2 di bawah ini!

Yang dibutuhkan:
  1. Ampelas no. 21
  2. Jeans tentunya!

Step 1 - Gosok2 Ampelas di Jeans Anda

Langkah2:
  1. Ambil dan pakai celana jeans Anda
  2. Ambil juga ampelas, usahakan ampelas yang Anda gunakan memiliki permukaan yang cukup kasar
  3. Cari titik yang simetris atau matching dengan bolongan jeans Anda yang sebelumnya (pada kasus gw, bolongan jeans gw yang asli ada di bagian kiri bawah gambar, gw berusaha membuat bolongan yang matching di bagian kanan atas)
  4. Lipat ampelas Anda hingga didapat satu sisi panjang
  5. Mulai gosok2an ampelas Anda, jika bolongan sebelumnya memanjang, maka gosok secara memanjang, juga bolongan sebelumnya menyamping, gosokkan secara menyamping. Biar matching gitu
  6. Jangan terlalu bernafsu menggosok2an ampelas pada jeans Anda, periksa kondisi jeans Anda apakah sudah mencapai bolong yang sama dengan bolong sebelumnya
  7. Jangan keasikan ngampelas, selain jeans Anda bolong parah, dapat pula mengakibatkan kulit Anda terangkat dan akhirnya Anda cedera
  8. Usahakan menyeimbangkan bolongan jeans yang ada di kaki kiri Anda dengan yang di kaki kanan Anda, begitu pula sebaliknya (jika Anda tidak ingin dianggap tidak fashionable)

Step 2 - Hasil yang Didapatkan

Demikianlah tips hari ini dari gw. Stay healthy, drink mineral water, sleep early, wake up late. Sampai berjumpa di edisi DIWD berikutnya!

DIWD #1 | Ngilangin Bau Sepatu

Selamat datang di seri terbaru 'DIWD—Do It With Daniel', di seri ini gw bakal mengupas, mencoba, dan bahkan memberi solusi buat permasalahan hidup sehari2 mulai dari yang gak penting sampe yang sedikit penting.

DIWD Edisi 1 - Kapur Barus & Sepatu Bau

Untuk edisi DIWD hari ini, gw bakal membahas bau sepatu, ya mungkin ada beberapa dari Anda yang pada dasarnya berkaki bau, penghemat kaos kaki yang 3-4 kali pemakaian baru ganti, stiap cuci sepatu gak pernah dibilas bersih, anak kos yang sepatunya banyak tapi gak mau nyimpen spatunya di luar takut dimalingin? Cobalah langkah2 berikut ini!

Yang Anda butuhkan:
  1. Sepatu2 yang udah/berpotensi bau
  2. 1 bungkus kapur barus
Langkah2:
  1. Siapkan sepatu anda, untuk percobaan pertama mungkin bisa ambil sepatu Anda yang paling bau seumur2
  2. Buka bungkusan kapur barus Anda, ambil 2 biji
  3. Masukkan ke dalam sepatu Anda. Gw pake 2 biji untuk 1 sepatu. Sepatu Anda terlalu bau? Jangan sedih, tambahkan kapur barus sesuai selera
  4. Taruh sepatu Anda dengan posisi berdiri agar kapur barus tergeletak di dasar sepatu dan menjangkau bagian terbau sepatu Anda
  5. Jika suatu saat Anda ingin pake sepatu yang di dalemnya masih ada kapur barus, cukup transfer kapur barus yang ada ke sepatu yang lain, setelah Anda pulang, transfer balik deh
Selamat mencoba, gw akan segera kembali dengan edisi2 selanjutnya. Ingin rikues solusi permasalahan sehari2? Bisa dicobaaaa. :P

Wednesday, August 6, 2008

passion: jakarta.

kemaren malem bener2 amazing banget deh, mohon maaf sblomnya ke panitia passion, gw record sembunyi2.. abisnya buat share ke temen2 yang kmaren gak bisa dateng.. hehehehe.. lagian banyak juga kok yang pada ngerekam selain gw.. :D

Embedded Video

Blogged with the Flock Browser

Indo-mania!









It’s pushing 2 AM and from our 30th floor hotel window Jakarta seems to have settled into another quiet night.  But anything but quiet tonight was Istora Arena tonight as over 7000 people united to make a big deal of the Savior of the world in the heart of the most populous Muslim nation on earth.


We have fallen in love with SE Asia (Manila/KL, you were very much in our hearts tonight) and the people of Indonesia have been nothing but amazing.  KL, we told them about your prayers for them and the 400++ Blog posts to prove it!!!  Thy were pretty blown away by that and were eager to take up the challenge to make sure Johannesburg, SA, is surrounded by thoughts and prayers, too.  And moved by your generosity, they gave US $23,500 to help the wave reach South African shores!  That’s a movement friends, and what the Passion World Tour is all about.


Once the podcast from KL/Jakarta is up you’ll get to hear more of what these beautiful nights were all about. But our whole team left tonight just shaking our heads at what God is doing around this globe AND floored that we are getting to see so much of it with our own eyes.  Every culture and people are unique and diverse, but in some ways every night looks remarkably the same.  It’s that Ephesians 4 thing…one Lord, one faith, one baptism, one God and father of all who is over all and in all and through all.


It won’t be long now before the morning call to prayer will blast from the mosque below.  And when it does, I’ll wake up and think about the hope of this city and the presence of God that filled the room as 14,000 hands raised toward heaven lifting up “God Of This City” as a prayer for the 15 million people who call Jakarta home.  God is alive and well here, His Church growing in strength and stature.  Yet, the final chapter of Jesus’ fame in Jakarta (and the 28,000 islands that comprise this nation) has not been fully written.  The future is here though.  We worshiped with them tonight as we celebrated the simple, yet profound grace of God in the cross of Jesus Christ.


We are free, we are free, yea the Son has set us free, drop your chains sons and daughters come and run in liberty!  Let that wake up this city and the world!


Kyiv + Stockholm + Sao Paulo + Kampala + Paris + London + Manila + Kuala Lumpur + Jakarta = A generation united for His renown!


We Believe!!


Louie

View Original Article

Blogged with the Flock Browser

Thursday, July 31, 2008

blog perdana via flock.

tadi sore gw dikasih tau temen gw kalo ada browser keren namanya flock,
gw yang tadi lagi asik2 OL dari desktop ya pertamanya ngerasa kayaknya gw gak butuh browser lebih banyak lagi, gw udah ada firefox, IE, sama opera.
tapi setelah gw cobain ni browser, cukup asik juga, trutama kalo dipakenya di notebook (kalo buat gw).
dia integrasiin kontrol bbrp website, mulai dari youtube, flickr, picasa, facebook, gmail, dll di toolbarnya.
cukup asik lah buat gw, ini gw skarang lagi nyobain post blog pake fitur yang disediain flock.
ntar juga mo nyobain upload ke flickr sama facebook dari flock sini.

tertarik? langsung aja ke www.flock.com

Blogged with the Flock Browser

serunya nonton iklan pilpres as.

langka bener nih gw ngomongin politik di blog gw, tapi makin deket kesini kalo diikutin makin rame juga, coba liat deh ini 2 biji link youtube di bawah.





akhir kata, i'm daniel giovanni and i approved this message! :D

tipe lelaki berdasarkan pipisnya.

Lelaki Pemalu:
Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, pipisnya tidak keluar, tapi pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian.

Lelaki Malu-maluin:
Pipis di celana

Lelaki Ramah :
Ngajak ngobrol sambil pipis, sampe temennya gak bisa pipis.

Lelaki Percaya Diri:
Habis pipis, anunya dibawa jalan-jalan kewastafel, trus cebok di wastafel.

Lelaki Pelupa :
Sudah pipis, keluar toilet, buru-buru balik lagi, karena masih pingin pipis beberapa tetes lagi.

Lelaki Dermawan:
Pipis di WC Umum, pipisnya nggak keluar, tapi tetep bayar.

Lelaki Pelit :
Kalau buang air besar di WC Umum, ngakunya pipis (biar bayar murah)

Lelaki Suka Melamun:
Membuka kancing leher kemeja, mengeluarkan dasinya, lalu pipis di celana.

Lelaki Efisien:
Meskipun sudah waktunya pipis, tapi ditahan dulu sampai kebelet buang air besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam satu waktu yang sama.

Lelaki Pemabuk:
Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu pipis di celana.

Lelaki Palsu :
Pipis di toilet cewek!

Lelaki Edan:
Makai celana yang abis dipipisin.

Lelaki Sarap :
Pakai celana yang habis dipipisin, tapi dicium dulu, kali-kali aja baunya sudah jadi bau parfum

Lelaki Kreatif :
Kalau pipis kakinya diangkat satu...

Lelaki Irit :
Kagak pernah pipis seumur-umur.

Lelaki Nekad:
Suka "mipisin" isteri tetangga.

Lelaki Funky :
Pipis di tempat umum.

Lelaki Sial :
Maunya pipis air, yang keluar malah batu.

Lelaki Enjoy:
Pipis sambil merem-melek.

Lelaki Hemat Waktu
Cuma buka resleting, dikeluarin, terus langsung pipis.

Lelaki Moody :
Biasa pake pampers ...hehehe...

Lelaki Kurang Ajar :
Lagi pipis... He kentut... Pura- pura cuek lagi!

Lelaki Buta Huruf:
Di urinoir sudah Ada tulisan "RUSAK" ... He ... Masih dipipisin juga.

Lelaki Turunan Kucing :
Nggak bisa liat barang baru, diendus-endus, trus dipipisin.

Lelaki Sabar :
Nungguin air cebok gak keluar-keluar, manteeeng aja di urinoir.

Lelaki Hip-hop :
Pipis sambil kejang-kejang breakdance.

Lelaki Pembenci:
Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya.

Lelaki Gaya:
Pipisnya sambil tangan yang satu tolak pinggang.

Lelaki Arogan :
Pipisnya sambil tangan dua-duanya tolak pinggang.

Lelaki Komunikatif :
Pipis sambil ketik SMS.

Lelaki Sibuk:
Selalu nunggu sampe kebelet bangeeet..., trus terbirit-birit ke toilet.

Lelaki Belum Dewasa:
Pipisnya belum bisa lempeng.

Lelaki Romantis :
Pipisnya sambil mendesah ahh...

Lelaki enggak Ada kerjaan:
Pipis sambil baca email.

Lelaki cuek :
Abis pipis, risleting nggak ditutup, celana nggak di kancing

Lelaki cool :
Pipis di kulkas

Lelaki licik :
Pipis di dalam kolam renang

Lelaki berani :
Pipisin kolam renang Dr atas pinggir kolam

Lelaki hangat :
Pipis deket kompor

Lelaki buaya :
Pipis sambil tengkurep

Lelaki hati-hati :
Pipisnya dikeluarin pelan-pelan (takut bunyi)

Lelaki tukang nyontek :
Kalo pipis di toilet umum, suka liatin punya tetangga sebelahnya

Lelaki sia-sia :
Pas kebelet pipis, buru-buru lari ke toilet, belum sempet buka celana udah pipis di celana duluan

Lelaki percaya diri :
Kalo pipis kepalanya tegak, sambil liat ke depan

Lelaki penghibur :
Kalo pipis sambil bersiul ato menyanyi

Lelaki ilmuwan :
Tiap kali pipis, sebagian pipisnya selalu disisihkan sbg sampel utk diteliti

Lelaki sensitif ,
Baru minum sedikit udah kebelet pipis

Lelaki jantan :
Tiap abis pipis selalu berkokok

Lelaki boros :
Minum sedikit, pipisnya banyak

Lelaki bisnis :
Pipisnya bisa dijual

Lelaki hobi berkebun :
Pipisnya di kebun, biar subur katanya

Lelaki petualang 1 :
Pipisnya dibotol aqua

Lelaki petualang 2:
Pipis pagi di bogor, Pipis siang di Jakarta, Pipis malam di bandung

Lelaki pemimpi :
Mimpi pingin pipis, Dan dikeluarin di tempat tidur

2.36 in the morning.

terbangun jam 12 malem tadi,
perut mules makan ayam rica pedes buatan tante gw,
ngecek kompie liat capture-an handycam,
mindahin hasil capture ke laptop biar editnya lebih asik,
install facebook toolbar di firefox,
ganti sama tampilan facebook yang baru (ndeso banget dah gw, dari 21 juli padahal udah bisa ganti),
dan sekarang menderita gejala sulit tidur.

btw, udah lama (banget!) gak post, kehidupan di dunia nyata semakin padat, dunia maya sedikit terlupakan.

Friday, July 4, 2008

stroll around! : blok m - mayestik

Hari kedua liburan gw sebelom SP dimulai...


Kemaren malem Sandy, temen SD gw, minta dikawal ke 'Hey Folks!', salah satu distro di bilangan Mayestik. Dia bakal cabut pake bis jam 8 dari Karawaci, and guess what, bis buat balik ke Karawacinya baru ada lagi dari Blok M jam 6 sore, iya, jam enam. Berhubung bbrp hari ini gw pengangguran total, gw ngajakin klo ke Jkt-nya hari ini aja, singkat cerita deal tercapai, meeting point menyusul esok hari.

Dalam rangka pengurangan global warming, gw tinggalin motor di rumah dan memutuskan buat naik KWK (angkot), yah paling nggak sedikit sepenanggungan sama si Sandy yang dari Karawaci naek bis. Gw janjian sama si Sandy meeting pointnya di halte depan Gereja Effata Melawai jam 9, gw baru cabut dari rumah jam 8.40, tentunya suatu hal yang agak nggak mungkin KWK bisa 20 menit sampe pangkalan Blok M ditambah ngetem sana sini.

Gw ngaret 20 menit. Pas gw nyampe di halte tempat si Sandy nunggu, di sampingnya ada om2 gw pikir si Sandy udah sempet ngobrol sama tu om2 selama nungguin gw. Ternyata nggak. Malah yang ada pas gw nyamperin Sandy, itu om2 tiba2 nanya gw:
"Mas, kalo ke Kuburan Jeruk Purut ke arah mana yah?"
Apa muka gw kayak kuncen (*penjaga kuburan) yak? Sampe kemunculan gw disambut sama pertanyaan kayak gitu. Ato mungkin di muka gw samar2 ada peta Jakarta Selatan gara2 gw udah ampir 2 taun disini? Gak tau deh yah.

Jam 9.40, perjalanan by foot dimulai ke arah Mayestik. Jam 10an lebih dikit udah ktemu 'Hey Folks!', tapi beruntungnya kita, distronya belom buka. Untung kafe di sampingnya udah buka, daripada nganggur sampe jam 11, jajan minum dikit dah disitu. Gw beli ice tea carnaby yang rasanya mirip2 sama tebs, ntah mungkin karna hasil blendernya kali yah (ice tea carnaby: es teh manis blended).

Jam 11an lebih dikit, ya hampir jam 12an lah bisa dibilang, baru dah ni distro buka, untung yang dikhawatirkan gw sama Sandy (distronya baru buka abis jumatan) gw terjadi. FYI, di distro ini juga jual kamera lomo, yang gw liat tadi ada Diana sama Oktomat, malah klo gak salah ada polaroid juga, 'Hey Folks!' juga terima scan roll film tuh.

Jam stengah 1an beres udah keperluan di 'Hey Folks!', si Sandy beli cd titipan temennya sama 1 cd buat dia sendiri (biar gak rugi kata dia), sementara gw, ya nggak beli apa2. Perjalanan dilanjutin lagi, kali ini balik ke arah Blok M Plaza, tapi tentunya pake shortcut sana sini. Sampe di BP langsung ke atas cari toko buku Metanoia buat beli tiket Passion World Tour tanggal 5 Agustus ntar.

Barang yang dicari si Sandy udah dapet. Yang gw cari juga udah dapet. Nah sekarang giliran perut yang cari barang. Pilihan tertuju ke McD atas dasar statement si Sandy yang menyatakan "Gw udah lama gak makan junk food", dan tentunya gw sebagai guide yang baik meng-'kasihh dahhhh'-kan pilihan itu. 2 ayam, 1 nasi, 1 reguler coke udah cukup.

Sembari makan, si Sandy membeberkan gosip aktual mulai dari go internationalnya AgMon yang gak jadi2, putusnya Acha-Irwansyah, rencana kawin BCL, sampe rencana Cinta Laura nyanyi lagu bahasa Urdu (yang tentunya yang terakhir ini gw buat2 aja). Di tengah2 makan gw juga tiba2 muncul segerombolan SPG matahari makan bareng di McD, mungkin 8 orang. Mulai dari yang mirip Omas dibedakin, sampe yang bening tulen ada! Tapi tetep satu persamaan mereka semua: seragam, rok pendek, stoking item. Sisanya sepatu yang warnanya mismatch sama atasan mereka2 (mungkin ada bbrp yang warnanya matching). *????????*

Jam 3an, petualangan dilanjutin ke arah lorong biru antara terminal Blok M - Melawai, surganya tukang tawar, mulai dari sepatu, tas, jam tangan, sunglasses dibandrol harga yang masih bisa digoyang. Untungnya si Sandy bukan tukang nawar, cuma tukang window shopping aje dia. Satu yang beda dari tuh lorong setelah udah berapa lama gak gw lewatin: BANYAK BATIK! Fenomena abis nih kayaknya batik, latahhhh.. latahhhh.., lo bayangin aja sampe sepatu aja dibatikin. Mbok bukannya dari dulu toh cinta batik.

Next stop is Pasaraya Grande, wisata kuliner dimulai kembali, kita masuk ke area Wajan Nusantara, berhubung masih suasana ulang taun Jakarta, di foodcourt bawah situ ada jajanan gerobak mulai dari kue cubit sampe kue pancong, dari kerak telor sampe es doger, semuanya bener2 gerobak abang2 pinggir jalan, bedanya yang abang2 lebih dandan aja sekarang gara2 tampil di mall.

Our stomachs is already full, jadi lagi2 wisata kuliner minuman doank. Si Sandy ambil es doger yang entah gimana ceritanya gara2 abangnya lagi gak ada, yang bikin es dogernya jadinya tukang kerak telor, tapi masih enak juga ternyata es dogernya. Sementara gw beli teh tarik, ntah kenapa lagi demen aja sama ni teh.

Masih jam 4, bis ke Karawaci masih baru dateng 2 jam lagi. Killing time needed. Berlanjutlah ngiderin Pasaraya mulai dari Planet Sport di lantai 6 yang koleksi Converse-nya ampun2an banyaknya, btw, yang nyari Converse (Red) edition ada tuh beberapa modelnya disitu. Berlanjut ke lantai2 di bawahnya, berujung di A&W si Sandy beli rootbeer buat perbekalan ke Karawaci.

Bis ke Karawaci berangkat, selesai tugas pengawalan gw, gw pun balik lagi sama KWK. Turun biasa di Sate Tomang (bukan di Tomang tapi di Cipete). Tadi pagi gw naik dari situ - Blok M bayar 2500. Pas malem gw kasih 2500 malah dibilang kurang gope. Suka2mu lah, bang!


*foto2 ntar diupdate, udah gw masukin facebook juga sih, liat aja sini.

Monday, June 23, 2008

mtv asia award 2008.

boleh juga nih widget buat promosi mtv asia award 2008. :) pengen bikin, bikin aje lah.. gratesssss.. :)

Saturday, May 17, 2008

tips bikin laporan pake ms word nih!

Rabu, 14/05/2008 12:49 WIB
Tips & Tricks
10 Shortcut MS Word untuk Mempercepat Editing
Dewi Widya Ningrum - detikinet

Jakarta
- Pengguna aplikasi Microsoft Word seringkali menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan bermacam pekerjaan kantoran. Walhasil, banyak waktu terbuang hanya untuk mengedit dan merapikan font, paragraf dan kata-kata.

Sebagai contoh, Anda sudah terlanjur mengetik dua baris judul dokumen dengan huruf kecil. Namun Anda ingin mengubah judul tersebut menjadi huruf besar, dan terpaksa Anda harus mengetik ulang judul tersebut dari awal. Waktu Anda jadi terbuang pastinya.

Ada banyak kunci rahasia di Microsoft Word yang bisa Anda terapkan untuk mengedit dokumen sehingga waktu Anda tak terbuang banyak. Berikut ini 10 tombol singkat alias shortcut yang bisa mempermudah pekerjaan Anda:

Ctrl+Shift+>
Dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut pada keyboard, maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah besar.

Ctrl+Shift+<
Sebaliknya, dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah kecil.

Shift+F3
Kombinasi tombol Shift dan tombol F3, memungkinkan Anda untuk mengubah kata yang sudah Anda ketik dari yang awalnya ditulis dengan huruf kecil semua menjadi kata yang awalannya huruf besar atau semua kata ditulis dalam huruf besar, dan sebaliknya.

Ctrl+Shift+k
Dengan tiga tombol ini, dalam waktu singkat Anda bisa mengubah kata yang Anda pilih dari yang awalnya huruf kecil menjadi huruf besar dan sebaliknya.

Ctrl+Del
Untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kanan.

Ctrl+Backspace
Kebalikan dari Ctrl+Del, kombinasi tombol Ctrl+Backspace digunakan untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kiri.

Ctrl+c
Untuk mengcopy kata yang dipilih.

Ctrl+v
Untuk mempaste kata yang sudah dicopy.

Ctrl+1 dan Ctrl+2
Kombinasi tombol Ctrl+1 dan Ctrl+2 memungkinkan Anda mengubah spasi dari satu (single spacing) menjadi dua (double spacing).

Shift+Alt+(tanda panah atas atau bawah)
Dengan menekan tombol Shift+Alt+tanda panah atas atau bawah, Anda dengan cepat bisa memindahkan paragraf ke atas atau ke bawah (sesuai dengan paragraf tempat kursor diletakkan).

source: detikinet

Friday, May 16, 2008

before and after marriage.

Baru aja dapet forward dari YM, lucu juga nih!
Before marriage....

He: Yes. At last. It was so hard to wait.
She: Do you want me to leave?
He: No! Don't even think about it.
She: Do you love me?
He: Of course! Over and over!
She: Have you ever cheated on me?
He: No! Why are you even asking?
She: Will you kiss me?
He: Every chance I get.
She: Will you hit me?
He: Are you crazy! I'm not that kind of person!
She: Can I trust you?
He: Yes.
She: Darling!

After marriage....
Simply read from bottom to top!

nonton quarter final thomas uber 2008.

Kalo postingan blog gw sebelom ini gw ceritain susahnya dapet tiket nonton Thomas Uber 2008, sekarang gw ceritain fun2nya nonton di dalem Istora deh. Tentunya dengan tiket hasil keringet sendiri, bukan keringet calo! :D


  1. Untung gw dateng udah pegang tiket, amit2 liat antriannya pas sore gw dateng.Aslinya dari 4 tiket yang gw ber4 pegang, 1 orang dapet duduk di zona lain (di A5), tapi biar tetep bisa bareng2, tiketnya dipegang jadi 1 terus pas pemeriksaan dikasiin langsung 4-4nya, yang A5 ditaro di paling bawah. It works!
  2. Pas di bawah gw ada suporter Malaysia, you guys know lah apa jadinya kalo ada suporter Malaysia teriak-teriak di Indonesia. :D
  3. Di lapangan sebelah Indonesia maen, ada Korea vs Denmark, lucunya pas tunggal kedua apa ketiganya main. Korea udah mimpin 19, Denmark masih di bawahnya. Pas Korea masuk poin 20, Denmark langsung ngambil tas, handukan, padahal masih ampe 21 harusnya, untung ada wasit yang manggilin lagi. Sehat, Mas? :)
  4. Indonesia beres paling cepet, cuma 2 jam brapa menit udah beres. Yang paling lama justru sebelahnya, Korea vs Denmark. Sampe ampir jam 11 malem apa.
  5. Mungkin berhubung sama2 merah-putih & biar tim Thomas Indonesia ketemu lawan yang gak gitu berat di semi final, suporter Indonesia pada dukung Denmark, yang teriak official sama pemain Denmark aja, kita2 ikutan tepuk tangannya aja. :P
  6. Di lapangan ujung ada China vs Netherlands, kita2 supportnya juga pastinya Belanda, biar tim Uber gak ketemu China gitu maksudnya di final ntar.. :D