Thursday, April 23, 2009

Inspired Bicycles - Danny MacAskill April 2009


I'd call this parkour cycling. He did precision, balance, gap jumps, landing, even vaults on his MTB! Super awesome!

Wednesday, April 22, 2009

A Great Post Written By Adit 'Roar'

a story. a journey. an achievement

by Roar » Mon Apr 20, 2009 9:44 pm

"nothing is too slow, we just find another way which may get a better end result from being patience" - me
"slow is just another term for patience given by the obnoxious for a highly-dedicated person" - me
*tag dulu ah, ntar di srempet org lain lagi.. LOL*


inget ga pertama kali ketemu pacar lo yg skrg/mantan pacar..
tatapan pertama/ pertama kali liat.. "WOW.. yg ini nih.."

sama kaya lo pertama kali ngeliat parkour ini..
YAMAKASI? B-13? atau sekedar liputan di tivi lokal.. deg2an mulai muncul, jantung mompanya ga kira2, sepersekian detik itu.. semua senses turn off kecuali mata ( kalo ga inget, bisa2 lupa napas..).. semua ngalamin hal itu. ketertarikan/ interest.. normal..
beranjak dari detik itu, mulai deh nyari tau soal parkour.. sama aja kaya pujaan hati, nyari info.. namanya siapa, sekolah/kerja dimana, nomer telpon, hal2 lumrahnya yg biasa dicari tau (FB juga lha yaaa, jaman skrg..).. kitapun mulai cari tahu, ohh.. namanya parkour.. parkour tuh apa sih? seni berpindah tempat dari A ke B, wah di indonesia ada nih, ketemu deh forumnya, kota gw di X, wah ada nih kelas tiap minggu! and so on..

tapi gw belom tau apa2.. sebelom ikutan gabung ke sunday class coba ah cari2 tahu dulu: liat2 video, cari2 artikel ttg parkour.. ini nih biasanya saat kita nanya2 ke temen2nya si pujaan hati, si A gimana sih? sukanya apa? sifatnya kaya gimana? kalo kentut gw falseto dia responnya gimana? etc etc etc..
-------
ga bisa dipungkiri, tipe org tuh beda.. ada yg maju terus pantang mundur, pokoknya ketemu dulu soal info nanti deh tanya ama orgnya langsung aja... tapi ada yg seperti gw kasih contoh diatas.. nyari info dulu, membuat fondasi.. mengerti, supaya tahu musti ngapain dan menghilangkan kemungkinan "salah langkah"
-------
kenapa takut salah langkah? karena kalo salah langkah, tuh cewe/cowo pastinya bakalan kabur.. sama halnya dengan parkour.. emank sih kita kalo latihan terus, kan tetep latihan dan ga bakalan kemana2.. tapi pemahaman lo tentang parkour, kenapa lo berlatih parkour, dan apa itu parkour akan "kabur" dari hidup lo, karena simple.. yg lo latih itu bukanlah parkour, spirit yg berbeda, tujuan yg berbeda, dan pemahaman yg berbeda.. yg lo dapet bukan parkour, tapi parkour yg "kabur"/berbayang/ga jelas.. (bukan berarti free-running/ADD/tricking itu adalah parkour yg "kabur", justru kalo lo tau dan memilih salah satu dari itu semua akan lebih baik drpd parkour yg "kabur")

mungkin skrglah saatnya melakukan kontak.. sms/tlp/email/fb? apa aja deh.. first contact.. dan pada saat ini terjadi, ini lah saat2 lo mendapatkan hal2 yg perlu lo ketahui dari sang subject langsung.. mengajukan banyak pertanyaan, untuk menggali tentang si dia lebih dalem..
inilah saat dimana lo mulai gabung ikutan forum.. ketemu banyak org di forum/fb groups/IM.. membaca2 lagi artikel yg ada di forum, membaca perdebatan seputar parkour.. makin interest gila2an.. liat2 foto.. chatting dengan praktisi yg sudah terjun lebih lama bertanya banyak hal.. sampe hal2 goblok sekalipun lo tanyain.. (personal exp..:oops:) **buat yg lebih senior,lebih sabar yah ngadepinnya.. buat yg nulis juga nih.. 8) **


K E N C A N P E R T A M A :oops:
saat yg ditunggu2 tiba juga.. minggu pagi.. jam 8 tepat.. (ga mau telat donk.. bukan yg pertama aja, tapi untuk seterusnya juga.. masa janjian ama si dia pake telat.. kalo bete ngebenerinnya lama jek.. :roll: ) punctuality, disiplin diri sejak awal.. di detik ini sebenernya adalah detik pertama kali lo belajar disiplin ini bahkan sebelom lo tau apa itu quadrupedal movement.. dateng tepat waktu udah memberikan sesuatu buat lo.. disiplin waktu..

pertemuan pertama, direct physical contact.. saatnya lo bereksplorasi tentang si dia.. mengeksplor sedalam2nya yg lo bisa.. dan itu semua bisa dilakukan langsung eye to eye.. saat2 dimana lo mengetahui apa saja yg akan lo temui sejalan mempelajari parkour.. knowing what to expect in the future.
kalo dikaitkan ama hubungan lagi, lo tau dia kaya gimana, jadi lo harus tau juga gimana cara menghadapi dia..

the basic conditioning for parkour. membangun tubuh lebih kuat diluar kebiasaan sehari2.. membangun tubuh supaya mampu untuk mempelajari teknik2 paling dasar dalam parkour. sudah ilmu pasti parkour adalah sesuatu hal yg bisa dipelajari dengan melakukannya. dan lo ga bisa mempelajari kalo lo ga mampu untuk menggerakan badan lo sesuai dengan apa yg lo mau..
conditioning2 dasar yg meliputi push up, sit up, pull up, jogging, jumping, squat, etc.. plus beberapa conditioning ala parkour kaya quadrupedal movement, sprinting, dolphin push up, crank, pistol squat, exploding pull up, etc
mengkondisikan diri lo untuk menghadapi si dia.. kalo dia pengen A lo bisa cari A, kalo dia ga suka B, lo bisa singkirin B.. =)

setelah basic conditioning, barulah masuk ke dalem apa yg namanya teknik.. teknik disinipun hanyalah teknik2 pemula.. (teknik bikin dia tersipu2, teknik ngegandeng tangannya, teknik bukain pintu, teknik memandang penuh gelora, teknik bikin joke yg bisa bikin dia seneng.. HIHIHIHI :twisted: ) teknik2 pemula bukan brati teknik kacangan.. dibilang pemula karena tanpa teknik2 ini lo ga akan bisa maju lebih jauh, perjalanan lo akan sia2 aja..
mula = fundamental = core element = inti.. ( megang tangan aja belon bisa gimana mo megang yg laen2? LOGISSS...)
sebut saja precision, climbing, balancing, landing, rolling, dismount sebagai teknik pemula yg diperlukan disini..
dijabarkan:
precision> lompatan presisi dari A(asal) ke B (tujuan) dengan ketepatan 100% dengan jarak yg bervariasi
climbing> climb up, memanjat suatu obstacle yg lebih tinggi seperti tembok, pagar, etc dengan efisiensi tenaga dan waktu
landing> mendarat setelah melakukan suatu lompatan ke area yg lebih rendah dari posisi asal.
rolling> abis mendarat yah kita rolling supaya impactnya terbagi rata. dari bahu keluar diatas pinggang. teknik yg benar tidak menyebabkan sakit.
dismount> atau turn vault. lompat mengitari object yg ada didepan dan berpegangan padanya sebelum melanjutkan ke posisi lain
penjelasan disini singkat aja, karena makan tempat dan waktu untuk lebih jelasnya, tanya aja ama instructor di kota asalnya directly pada saat sunday classes ya.. =)



. repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition . repetition .



* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



setelah beberapa lama berselang...



udah tau si A maunya apa, ga maunya apa, teknik2 berjalan dengan mulus dengan tingkat keberhasilan yg tinggi, respon dari si A positip akjektip konjungtip! keselarasan tercipta .. udah saatnya nembak cing.. 8) 8) 8) 8)
artinya, udah saatnya lo masuk ke jenjang yg lebih serius..

cirinya:
1. udah ga punya masalah lagi dengan melakukan conditioning dasar (cth: 20x pull up tanpa henti, 50x push up continious, joggin 30 menit non-stop, 30 meter quadrupedal nyampe, sprinting 10x50 meter) yg paling penting bisa menggerakan badan sesuai yg lo harapkan.. kenapa? karena disini lo belajar mengenal diri lo, kapasitas lo.. lo yg menentukan bisa atau tidak bisa.. limit lo terbentuk karena lo udah mengerti dimana lo berdiri.. dimana kemampuan lo..
2. teknik pemula pun ga bermasalah untuk di eksekusi secara continious (cth: 20x precision x3 (down level, on level, up level), gap jump to climb up 20x non-stop, balancing in a pole for 100 meters in total, etc) itu cuma contoh, limit lo lo yg tentuin sendiri sekali lagi.. tanpa masalah artinya perfeksionis.. 100% bersih..
3. respect on 4 things highly: yourself, others, environment, and parkour. respect bukan mengagung2kan, respect bukan membiarkan semua org tau gw ini TRACEUR/TRACEUSE, respect bukan gw bisa ngomong apa aja tentang parkour dan apapun itu pasti gw bener. respect itu lebih ke SERVING.. melayani.. serve yourself, others, environment, and parkour.. menjaga diri lo dengan baik, menjaga lingkungan, menjaga perasaan org lain (GA BIKIN KEKI DENGAN POSTINGAN "I CAN DO ANYTHING!".. aduh.. sabar ya kalian.. LOL:lol:)

kalo yg diatas dirasa sudah cukup.. dan komitmen untuk maju udah terbentuk, saatnya masuk ke tahapan berikutnya..
dan untuk masuk dan berlatih teknik2 basic (basic itu teknik dasar, lebih dalam drpd teknik pemula) sama seperti pas lo baru mau mulai belajar teknik..
harus conditioning supaya badan siap untuk belajar teknik pemula..
dan untuk belajar teknik dasar, badan harus dikondisikan untuk lebih kuat pula..
makanya diciptakanlah latihan conditioning yg tujuan utamanya membuat badan lebih kuat (strength) dan tahan lama (endurance) yg disebut sebagai SnC/ Strength and Conditioning..
SnC dilakukan dari awal sampai selesai.. mulai dari melatih strength untuk upper body (muscle up rep. is a must), lower body, endurance/speed running, endurance on beginner's techniques(precision up/down, balance both feet, climb up), drills (up/down hill quadrupedal, lifting uphill, etc) dan diselesaikan dengan reps(crunch+minipush+minisquat) untuk lebih jelas tanya instructor (maaf yah untuk instructor kota selain jakarta yg belom dapet SnC, sempetin ke JKT nyak, saya yg ga sempet kesono soale.. maaf sekali lagi)

kalau sudah siap dan tembakan kena sasaran, saatnya berlatih tenik2 yg lainnya.. (kalo tadi pegang tangan belom bisa, skrg udah bisa pegang tangan dengan mudahnya.. berarti... saatnya.... pegang2 yg lain.. duh.. 8)) =P
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
*back to the topic..!*

basic techniques.. ini adalah pendalaman dari teknik2 pemula.. dari yg teknik pemula lo udah harus bisa penerapannya gimana cara menggabungkan satu gerakan ke gerakan yg lainnya tanpa terputus.. selain itu juga ada teknik2 lain yg akan dipelajari pada saat ini..
dibagi dalam 3 kategori besar (passing, climbing, and running methods)

1. passing method: itu teknik bagaimana melewati suatu obstacle.. entah itu besar, kecil, lebar, sempit, panjang, atau pendek.. bermacam2 obstacle yg mungkin menghadang dalam perjalanan point A to B..
macam2 teknik yg digunakan: passemant(speed, lazy, dash, reverse), saut de chat(cat pass), franchissement (Underbar), tic tac, lache

2. climbing method: berbagai teknik yg bisa dilakukan bila menghadapi obstacle yg ga bisa dipassing dengan satu teknik/gerakan mudah. biasanya lebih tinggi/rendah 1 level..(naik ke atas/turun kebawah)
macam2 teknik yg digunakan: wall-run(both hand reach, both feet launch), wall-hop(both hand reach, both feet launch), climb up(both hand reach, both feet launch), arm jump(one or two handed), dropping, demi tour down level(turn vault), advance rolling technique(both shoulders, both front feet), run-jump-land-roll drill

3. running method: running adalah teknik yg paling vital. 70% urban landscape itu plain field, 20% obstacle2 yg bisa dilewatin dengan passing+climbing techniques, dan 10% adalah random objects.. makanya running itu vital banget..
macam2 teknik yg digunakan: jogging, running, dan sprinting,up-hill/down-hill altitude, timed/distance (jogs, runs, sprints), flat ground/coarse surface, barefoot/ with shoes

biasanya ini saat2nya komitmen makin kuat. hub makin selaras.. challange yg terus datang yg bikin kita ga bisa bosen ama parkour.. karena selalu ada hal baru yg bisa dilakukan.. kalo pacaran mah, lagi anget2nya nyoba berbagai macam "teknik"/"style" kah? anda yg menentukan.. =P

kalo ditengok kebelakang.. ada banyak hal yg kita latih tanpa kita sadari.. hal2 itu terlatih dengan sendirinya as we walk trough this journey..
saat dimana lo semakin sabar ngadepin si tukang bete, lo semakin bisa nerima kekurangan si ga bisa di bilangin, semakin hafal si bawel kalo makan sop ladanya harus banyak, semuanya tanpa lo sadari.. lo belajar dari melakukannya.. dari kesalahan.. mengulanginya.. dan memperbaikinya.. experience
dan jika kita sudah tahu hal2 pendukung tersebut, saatnya menggali lebih dalam dan mengasah lebih tajam!
apa aja sih yg nyangkut selama perjalanan yg baru seiprit ini walau makan tahunan?
1.natural balance. keseimbangan lo akan semakin baik, kaya kucing, mo jatoh punggung duluan, bisa aja mendarat pake kaki..
2.intuisi. susah untuk dijelaskan, tapi ini adalah kemampuan untuk menebak hal yg akan terjadi.. bukan indra ke-6, tapi kalkulasi sepersekian detik yg terjadi dikepala lo untuk menghitung keadaan.. terlatih pada saat lo mau jatoh, lo mikir apa yg harus gw grab, kaki mana yg mendarat duluan etc etc
3.refleks. gerakan refleks yg bia dibilang ajaib (kalo dibandingin saat lo belom blajar parkour).. sama seperti intuisi, saat lo jatuh lo harus refleks. atau mau terbentur, lo bisa menghindar dengan cepat dalam pemikiran sepersekian detik..
4. flexibility. fleksibilitas badan. kelenturan badan kita dalam bergerak. bahkan mempermudah diri dalam kehidupan sehari2.
5.mind mapping. pola pikir, pemetaan pikiran. lo bisa melihat segala sesuatunya dalam bird's eye view.. saat melihat suatu medan, jalur yg akan lo lalui udah jelas keliatan.. sama halnya dalam menyelesaikan tugas/masalah.. apa aja yg harus lo lakukan udah siap dikepala beserta plan Bnya kalau2 itu gagal
6.focus. bisa fokus dalam tenggang waktu yg lama. entah itu dalam melakukan pekerjaan/menghadapi sesuatu atau hal lain.
7.precise aiming . aiming makin terasah.. kemana harus melangkah, apa yg harus dipukul, apa yg harus di tangkap. lo bisa nempatin tangan/kaki/jari/siku lo dimana lo mau. dengan tepat dan sesuai dengan yg lo harapkan.
8.kesadaran ruang. sama kaya mind mapping, tapi dalam lingkup yg lebih kecil.. menyadari apa yg ada disekitar lo tanpa harus lo fokus memperhatikannya.. seperti pada contohnya pas lagi nunduk/jongkok ada lemari yg kebuka diatas kepala, keliatan dari sudut mata dan bisa dihindari..
9.patience. kesabaran.. dedikasi dan determinasi dalam melakukan sesuatu/menghadapi sesuatu yg kadang memancing emosi. bisa dihindari dan diredam dengan pemikiran matang untuk mencari jalan keluar.. THIS IS THE BEST ACHIEVEMENT so far.. LOL

ke sembilan hal diatas adalah pecahan dari satu kata utama.. yaitu CONTROL..
kemampuan untuk mengontrol semua gerakan lo dan lingkungan lo..
blane aja bilang..
"power is nothing without control" - Chris Rowat


gali lebih dalam lagi semua hal diatas sejalan dengan pengembangan diri lo...
karena untuk belajar parkour ada 3 tahapan.. Physical, Psychological, and Spiritual..
fisik diperlukan untuk conditioning, kepala/otak diperlukan untuk mempelajari teknik2, dan spiritual adalah hal2 lain diluar kedua hal tersebut: kesabaran, fokus, aiming, intuition, dan hal2 lainnya diatas yg uda disebutkan.. =D


selesai sudah perjalanan ini...
selesai dipelajari..
skrg saatnya lo mengeksplorasinya lebih dalam..
pergi mencari 10% random obstacles diseluruh dunia untuk ditaklukan.. karena pada tahap ini pasti lo udah bisa menaklukan 70% empty field dengan running methods lo, dan 20% of common obstacke dengan passing+climbing methods lo.. tinggal 10% itu yg harus dicari!
explorasi dan saatnya memikirkan.. PILGRIMAGE JOURNEY..
perjalanan kembali ke tempat asal.. LISSES


-fin-



PS: 6 hours to made, please enjoy it
PSS: made it light, supaya bisa enjoy .. take ur time.. a coffee/tea as a company would be great
PSSS: resources comes from my personal experience so, pertanyaan, keberatan, sanggahan, etc diterima dengan senang hati dan akan direply seenak jidat..=D diantara becanda dan serius..

Tuesday, April 21, 2009

Happy Kartini's Day, Indonesian Traceuses!

Emansipasi wanita. Udah basi banget kayanya yah ini istilah, perasaan dulu hype2nya pas jaman SD (hahaha). Udah cukup jelas lah di negara Indonesia kita tercinta sekarang kalo perempuan udah banyak pegang peran di segala bidang. Nah, same thing happens in Parkour Indonesia. Mungkin untuk lingkup lebih kecilnya gw bakal bercermin ke kondisi komunitas tempat gw latihan: Parkour Jakarta.

Hampir 2 taun yang lalu, praktisi di PKJKT isinya 100% laki2. Nggak aneh, pemberitaan dan peliputan yang dibikin media waktu cenderung menjudge parkour sebagai salah satu extreme sport yang digemari anak2 muda. Dengan image yang tersebut, kita udah dirugiin 2 hal utama, padahal harusnya:
  1. Parkour BUKAN extreme sport!
  2. Parkour nggak ada batasan umur (bukan anak muda aja)
Things changed, image parkour di Indonesia pelan2 bisa digeser sedikit demi sedikit ke jalur yang bener (yang juga masih jadi PR semua traceur/se di Indonesia). Sekarang jadi udah mulai banyak kaum hawa yang tertarik untuk ikut berlatih dan mendalami parkour. Semua orang bisa bergerak, berarti semua orang bisa parkour kan?


*traceuses from Parkour Jakarta*

Jadi, buat semua perempuan di luar sana jangan pernah takut buat ikutan parkour yah! :)
Selamat Hari Kartini!

Saturday, April 4, 2009

Koran Republika: Serunya Beraksi Parkour

Sabtu, 04 April 2009 pukul 21:00:00
Serunya Beraksi Parkour


Film Yamakasi memang dibuat pada 2001, namun demamnya masih terasa hingga saat ini.


"Awalnya aku tahu tentang parkour ini tidak sengaja," ujar Cahaya Cita Putri. Siswi SMA 71 Jakarta ini sudah menekuni parkour sejak Januari 2009.

Jauh sebelum dia memulai latihan dengan teman-temannya, dia pernah melihat video aksi David Belle di Youtube. "Sebenarnya waktu itu iseng mau cari penyanyi, tapi malah yang keluar tentang parkour," ujar Caca --panggilan akrab Cahaya.

Sejak saat itulah Caca mulai menyukai parkour (baca: parkur). Dia juga sempat membaca artikel tentang parkour dan juga menonton film Yamakasi. Meski tertarik, Caca masih urung untuk ikut bergabung dalam Komunitas Parkour Jakarta. "Aku pikir waktu itu nggak ada cewek-nya," ungkapnya.

Namun, sebuah informasi sampai padanya bahwa, perempuan juga ada yang ikut berlatih parkour. Ia pun segera menjajal berlatih yang kemudian berlanjut hingga saat ini.

Perkembangan dan perkenalan dengan parkour memang lebih banyak karena akses ke internet yang semakin mudah. Seperti halnya Caca, Astri Chairina juga mengetahui parkour melalui Youtube. Dalam situs itu dia melihat beberapa cuplikan adegan orang-orang yang melompat dari satu gedung ke gedung yang lain. Merasa semakin tertarik, Astri kemudian mencari di Google untuk menemukan segala informasi tentang parkour di Indonesia. "Akhirnya aku bisa lihat forum Parkour Indonesia di internet," ujar Astri.

Filosofi dari parkour untuk tidak takut mengahadi rintangan membuat Astri semakin tertarik untuk bergabung. Hingga akhirnya pada Oktober 2008, dia mulai berlatih bersama dengan para traceur (sebutan untuk pelatih parkour laki-laki) di Senayan. Bahkan, meski dia adalah cewek, orangtuanya tidak melarang. "Malahan, kata papa, kalau dia masih muda juga mau ikutan," kata siswi SMA Al Azhar 2 Pejaten. kim


Menjadi Kuat untuk Berguna

Aksi melompat dari satu gedung ke gedung yang lain atau melewati berbagai rintangan sulit sambil terus bergerak, telah menjadi pilihan aksi yang menarik bagi remaja. Aksi melompat itu, disebut parkour.

Film Yamakasi merupakan cikal-bakal meluasnya parkour (baca: parkur) yang diciptakan David Belle dan Sebastian Foucan. Yamakasi adalah nama kelompok yang dibentuk oleh dua orang itu.

Namun, karena perbedaan pandangan tentang konsep parkour, David Belle memilih keluar. Dia justru mulai berkeliling dunia untuk mengenalkan aksi lompat-lompatan itu. Hingga akhirnya semangat parkour, etre fort pour eter utile (menjadi kuat untuk menjadi berguna), sampai ke Indonesia. Sampai pertengahan 2007, beberapa remaja di Jakarta mulai berlatih parkour, dan bertahan sampai saat ini.

Ketika pertama kali berlatih parkour pada Juli 2008, selama satu minggu Abdurrahman Rusydi, kesulitan bergerak. "Wah paha sakit semua, nyiksa," ujar mahasiswa semester II Universitas Negeri Jakarta itu.

Selama satu minggu itu rasa nyeri harus selalu dia tahan hingga akhirnya dia mulai terbiasa dengan segala latihan. Hasilnya, saat ini dari yang hanya berlatih sekenanya, Rusydi semakin serius mendalami parkour karena mampu memberikan fisik yang sehat dan juga stamina yang tidak mudah menguap.

"Apalagi, jarak rumahku ke kampus yang jauh sekitar 25 kilo. Kalau nggak terlatih staminanya, naik motor pulang pergi bisa langsung capek banget," ungkap Rusydi yang tinggal di Depok, dan berkuliah di Rawamangun, Jakarta Timur.

Rasa nyeri pada awal latihan yang kemudian tergantikan dengan fisik yang lebih prima juga dialami oleh Caca dan Astri. Saat pertama kali berlatih mereka bahkan kesulitan menaiki tangga sekolahnya. "Aku sekarang nggak mudah capek," kata Caca. "Kalau mau ambil nilai olahraga untuk lari sekarang jauh lebih cepat dari sebelumnya. Selain itu refleks juga lebih bagus. Pokoknya badan jadi ringan," lanjutnya.

Selain terlatih secara fisik, mereka juga mendapatkan bentuk pelatihan mental yang berguna. Parkour mengajarkan untuk dapat mengatasi segala macam rintangan yang ada di depan. Bagi Caca, Astri, atau Rusydi, parkour membuat mereka lebih berani dan percaya diri dalam menghadapi tantangan yang dihadapi dalam hidup. Dalam olahraga ini, seseorang dilatih untuk menekan rasa takutnya.

Bayangkan saja jika seseorang diminta melompat dari satu palang besi ke palang besi lain yang jaraknya lebih dari satu meter, atau melompat dari ketinggian. Rasa berani yang semakin lama semakin terlatih itu akhirnya bisa digunakan dalam kehidupan sesungguhnya. kim


Berlatih Secara Aman

Tidak jarang Rusydi terantuk batangan besi ketika berlatih parkour. Salah satunya ketika dia sedang mempertunjukkan keahliannya bersama teman-temannya di sebuah acara. Saat itu dia harus menaiki palang-palang besi, tapi malang, kakinya terpeleset dan tulang keringnya membentur palang tersebut.

Caca juga pernah mengalami sedikit cedera ketika berlatih. Bahunya terasa sangat nyeri karena posisi bergulingnya yang kurang tepat. "Awalnya lari, tapi sewaktu lompat jadi ragu-ragu, makanya pas landing posisinya salah," ujarnya.

Muhammad Fadli sudah dua tahun ini berlatih parkour. Menurut dia, bagi remaja yang baru pertama kali berlatih sebaiknya memperhatikan hal-hal dasar agar saat latihan tidak terjadi risiko cedera. "Bagi pemula, untuk memulai parkour itu dibutuhkan kesabaran. Jangan langsung berharap seperti yang ditonton di internet atau di film. Semua membutuhkan proses yang panjang," ujar Fadli.

Pertama-tama sebelum memulai latihan sebaiknya melakukan latihan fisik yang benar. Latihan itu meliputi lari, push up, pull up, atau sit up. "Tujuannya untuk mengondisikan badan," kata Fadli.

Beberapa gerakan parkour memang membutuhkan kekuatan tangan, perut, dan kaki. Setelah badan sudah panas, sebaiknya mulai berlatih dengan gerakan-gerakan dasar, seperti landing, rolling, ketepatan melompat, dan keseimbangan. Ketika semua itu sudah terlatih dan dikuasai, maka seterusnya hanya menggunakan dasar itu untuk melewati berbagai rintangan seperti tembok itnggi, palang besi, atau sebatang kayu yang melintang.

Tapi, perlu diingat bahwa saat berlatih parkour, sebaiknya jangan terlalu percaya diri. Menurut Fadli, seseorang harus mampu mengontrol dirinya terhadap tantangan yang dihadapi. Jika merasa belum siap, jangan mencoba melakukan trik berbahaya, karena bisa berujung pada cedera serius. "Saat melompat biasanya pikiran bisa berubah sehingga jadi ragu-ragu dan akhirnya jatuh," ujarnya.

Itulah sebabnya setipa traceur harus sadar bahwa mereka mempunyai tangan dan kaki yang harus di jaga agar tidak cedera. kim


Source: http://republika.co.id/koran/0/41979/Serunya_Beraksi_Parkour

Friday, April 3, 2009

Obrolan Ringan Di Tengah Tumpahnya Ujan

Mendung datang, nafsu kuliah menghilang. Yang kayak gini yang bikin males, tadi kuliah cuma 1 shift, pas mau berangkat ujan gede pula. Prosedur emergency nomer 1:
Titip absen!
Biar kata gw titip absen bukan berarti gw memupuskan niat kuliah gw hari ini, gw masih nunggu ujan reda reda biar masih bisa berangkat kuliah, telat2 setengah jam cincai lah ya. Dan akhirnya di Cipete ujan reda jam 1.15, sementara kelas 'Seminar dan Penelitian' masuk jam 11.20. Berangkatlah gw sesegera mungkin, berharap kelas masih kekejar.

Di Fatmawati sempet ngelewatin toko meubel tempat gw beli kasur yang kebakar dini hari tadi dan ternyata kata sepupu gw itu toko yang anaknya pernah nabrak mobil om gw *such a small weird world*. Tak lupa mampir Shell Arteri PI buat kasih minum Shogun tunggangan gw. Seperti biasa, sapaan khas petugas Shell *tapi kali ini ada bumbu2nya dikit*:
S: Selamat siang mas, isi Super atau Super Extra?
D: Super 15ribu mas
S: Mungkin mau lihat oli dulu di dalem?
D: Makasih mas *tiap isi bensin ditawarin oli melulu, bisa sehat motor gw*
S: Oke mas, angka dimulai dari nol yah *sambil nunjuk ke meteran*
D: Sip
S: Mau kuliah yah bos? *eh gw naik jabaran dari mas2 ke bos2*
D: Iya, udah telat juga sih padahal..
S: Nggak jemput pacar dulu bos?
D: Waduh, punya aja nggak bos, cariin lah *ikutan panggil bos juga lah biar seimbang*
S: Itu sama yang di depan aja *nunjuk ke mbak2 petugas di depan*
D: Wah, jangan mas, lagi kerja dia
*bensin udah kelar diisi*

S: Uangnya 20ribu yah mas, ini kembalinya 5ribu, o'iya kalo mau cek angin silakan bos
D: Makasih bos, masih kenceng kok nih *salah kata kayaknya gw*
S: Ok, ati2 bos!

Perjalanan lancar sentosa sampe gw lewatin lampu merah Kebayoran Lama - Palmerah Barat, yang berarti kampus udah tinggal 1 - 2 kilo aja. Tapi tiba-tibaaaaa, langit bocor dan memaksa gw buat teduhan dulu di sisi jalan. Sebenernya sih gw bawa jas ujan, tapi sayang bener kalo pake jas ujan padahal kampus udah deket, lagian pas gw teduhan itu juga udah jam 2 siang, sekalianin gak masuk aja. Gw teduhan di deretan toko bunga, pas tempat yang tadi gw teduhin lagi tutup jadi bisa duduk di depannya, langka sekali ternyata di deket gw ada plastik2 isi bunga buat nyekar. Dinikmati aja lah harumnya, lumayan buat aroma terapi sambil nunggu ujan reda. Ujannya sempet reda dikit, terus gede lagi. Ada bapak2 yang akhirnya ikut neduhan juga duduk di sebelah gw
B: ...
D: ...
B: Ujannya awet..
D: Iya pak, padahal tadi di selatan udah kelar ujannya
B: Iya, saya juga abis dari arah Pondok Indah udah berenti ujannya
*basa basi basa basi*
B: Kuliah mas?
D: Iya pak, nih udah deket, di Binus
B: Ohhh, kamu tau nggak dulu itu kampus Binus lama (Syahdan) waktu saya kecil tuh lapangan bola..
D: O'yah?
B: Iya, warga sering main disitu tuh, namanya dulu Lapangan Cina, ehhh, ternyata sekarang jadi beneran banyak Cina-nya
D: Hehehe, kebetulan kali pak. Terus kalo kampus baru (Anggrek) dulunya apa?
B: Wah, kalo itu dulunya kebon mas, ada empangnya segala. Saya suka main disitu waktu kecil.
D: Brubahnya udah banyak brarti yah pak
*ngobrol ngobrol ngobrol*
D: Wah ujannya udah reda nih pak, saya duluan yah
B: Saya juga sekalian jalan mas, udah tinggal rintik2 ini

Pada akhirnya tibalah gw di kampus, jam 3 kurang. Tapi anak2 kelas udah pada di lantai 1, ternyata kelas keluar cepet hari ini, dan konon hari ini absennya dipanggil. *darn!* Untungnya agenda ke kampus hari ini bukan cuma buat kelas doang, tapi sekalian konsultasi topik skripsi ke KaJur bareng sama si Stephen. Lumayan deh udah dapet gambaran lebih jelas, tapi makin jelas sesuatu biasanya makin kompleks. Jadi yang musti dipikirin sekarang:
Ada yang tau controller board yang I/Onya banyak terus pake core ARM7?

Jamiroquai Concert: Special Student Price!

Available now:

SPECIAL STUDENT PRICE
RP 350,000
(seat row E/F)

terms and conditions:
1. a student with a valid STUDENT ID (undergraduate level (S1), maximum)
2. please bring original ID Card and photocopied version of the ID
3. maximum purchase, 2 tickets (class E/F)
4. only original ID holder may purchase tickets thru this special privilege
5. purchase can only be done at the JFP OFFICE (Simprug Gallery Blok A1, Jl. Teuku Nyak Arief no. 10, Jakarta)

WHATCHA WAITING FOR?????

Source:
http://javafestivalproduction.blogspot.com/2009/04/jamiroquai-special-student-price-rp.html
http://www.javafestivalproduction.com/jamiroquai/

Wednesday, April 1, 2009

Terjemahan Interview Stephane Vigroux (Parkour Generations)


*untuk subtitle Bahasa Indonesia, play video terlebih dahulu, kemudian klik panah di kanan bawah tampilan Youtube, pilih kotak yang kedua, kemudian pilih ‘Indonesian’*

Permulaan

Sejarah dari parkour dan art du dispacement dimulai dari sekelompok anak muda yang menamakan diri mereka Yamakasi. Grup Yamakasi beranggotakan David Belle, Sebastien Foucan, Yann Hnautra, Charles Perrière, Malik Diouf, Guylain N'Guba-Boyeke, Châu Belle Dinh, Williams Belle, Laurent Piemontesi. Mereka adalah sekelompok teman yang melakukan suatu seni yang sama.

Kemudian karena adanya perbedaan cara pandang, muncullah beberapa nama untuk seni ini. David memilih parkour, dan Sebastien memilih freerun. Namun pada dasarnya, saya rasa semua setuju, ini semua bermula dari satu disiplin yang sama, nama yang sama, bentuk latihan yang sama. Sekarang itu telah berubah dan muncul nama-nama berbeda, namun pada permulaannya ini adalah latihan yang sama.

Mengenai saya, saya berlatih bersama David, kemudian saya bertemu Yamakasi setelahnya. Ini merupakan sesuatu yang baru, sangat menarik, dan sangat ditekuni dalam banyak hal: secara fisik dan mental. Saya hanya kagum akan bagaimana seseorang dapat mendesak diri mereka masing-masing.

Menjadi kuat adalah awal dari semuanya, apa artinya? Mereka menaruh nilai di balik kata ini - to be strong. Jadi ini dimulai secara fisik, melakukan tantangan-tantangan. Dapatkah kamu mengangkat batu ini? Dapatkah kamu mendorong mobil ini? Dapatkah kamu mendorong ini? Dapatkah kamu melompat dan meraih tembok ini?

Mereka mulai menaruh angka-angka yang cukup tinggi dalam jumlah repetisi yang mereka lakukan dan melibatkan banyak insting. Pada saat itu belum ada metode yang jelas mengenai latihan seperti saat ini. Ini butuh waktu, bahkan untuk mereka, untuk memahami mengapa mereka melakukannya.


Traceurs

Saat ini Traceur menjadi suatu kata yang umum. Semua orang menyebut praktisi dari parkour dan art du displacement sebagai traceur, dan saya tidak tahu bagaimana bisa sampai begini. Pada dasarnya, traceurs adalah sekelompok praktisi. Kelompok praktisi disiplin ini pada awalnya menamakan diri Yamakasi (termasuk di dalamnya David Belle, Sebastien Foucan, saya, dan teman-teman lain), kemudian beberapa waktu setelah itu kami menamakan diri kami traceur. Jadi menurut saya, ini memberi batasan mengenai siapa yang melakukan disiplin ini.


Parkour Generations

Setelah semua masalah yang kami hadapi di Perancis dengan Sebastien Foucan mengenai pengembangan parkour, saya memutuskan untuk pergi dari Perancis dan tinggal di Thailand. Setelah beberapa tahun di sana, saya menyadari bahwa saya pribadi tidak mendapatkan apa-apa. Pada saat itu juga Chau dari Yamakasi menghubungi saya dan mengatakan pada saya untuk kembali ke Inggris dan melakukan sesuatu di sana, karena pada waktu itu disiplin ini mulai berkembang namun tidak dalam alur yang benar. Jadi saya harus pergi kesana dan merapikannya kembali. Saya bilang OK, saya akan pergi ke Inggris dan melihat apa yang terjadi di sana. Jika ada yang bisa dilakukan, mari kita lakukan. Sekarang atau tidak sama sekali.

Saya tiba disini, bertemu Forrest dan Dan, kemudian kami memulai Generations beberapa minggu setelah saya tiba di London. Saya menyadari jika saya ingin membuat suatu perubahan ke arah yang benar, saya harus melibatkan orang yang tepat. Jadi saya mulai menghubungi traceur-traceur Perancis. Kami telah mendapat gambaran mengenai apa yang akan kami lakukan agar disiplin berada pada maksud yang tepat. Saya bertemu Chau, William, Laurent, dan Yann. Mereka bilang OK, Stephane. Bagus. Kalau kamu melakukannya kami akan mendukungmu. Kita dapat melakukan sesuatu bersama-sama sebelum orang-orang melakukannya tanpa motivasi yang benar.


Praktisi Pemula

Kami mendapati bahwa sangat sulit saat ini bagi para praktisi pemula untuk berlatih, karena bagi mereka parkour adalah sesuatu hal yang berbau media. Hal ini dapat menghasilkan uang dan menjadi sebuah pekerjaan. Bahkan jika mereka memiliki motivasi yang baik, aspek bisnis ini adalah sesuatu yang nyata. Ini akan sulit bagi mereka untuk memulai semuanya dari awal, memiliki pengertian yang benar, dan pendekatan yang benar tentang latihan. Seringkali orang-orang mengeluarkan energi dan berlatih, namun mereka tidak memperhatikan detail-detailnya. Contohnya, kamu menentukan jarak untuk melakukan quadrupedal - monkey walk dan seringkali kebanyakan orang akan berhenti sebelum garis yang ditentukan. Saya tidak mau mencurangi diri saya sendiri. Jika saya mengatakan sesuatu maka saya akan melakukannya. Ini mengenai sikap yang harus kita tunjukkan saat latihan lebih dari latihan itu sendiri.

Alasan kami bergabung bersama-sama dalam Parkour Generations adalah untuk memastikan orang-orang memiliki pengertian yang lebih baik mengenai apa itu art du displacement dan parkour. Untuk saat ini masalahnya adalah ada kesalah pahaman mengenai apa yang sebenarnya. Ini bukan mengenai melakukan backflip untuk membuat teman-temanmu kagum.

Jika kamu ingin bertahan dan menjaga tubuhmu, kamu harus benar-benar memikirkan apa yang kamu lakukan dan mengerti mengapa kamu melakukan ini. Apakah kamu tahu asal dari semua ini? Apakah kamu tahu mengenai semangat yang diemban pada disiplin ini? Bagaimana ini terbentuk? Kapan ini diciptakan? Jadi kami mencoba untuk menjaga nilai-nilai ini dan bagi kami ini adalah ilmu seumur hidup. Ini adalah seni dimana kita berlatih setiap hari. Tidak hanya fisik namun juga mental. Maksud saya, kita semua pasti ingin menjadi orang yang baik dalam kehidupan kita. Kita ingin berubah.

Tidak ada gunanya kamu kuat dalam pergerakanmu namun bersikap buruk dalam kehidupanmu sehari-hari. Ini adalah perjalanan yang panjang dan ini adalah perjuanganmu sehari-hari untuk meningkatkan dirimu. Untuk menjadi lebih baik, untuk memiliki sesuatu yang lebih dalam, kamu harus memberi usaha yang lebih dan memberi lebih banyak untuk demi diri kita sendiri. Kamu harus jujur terhadap dirimu sendiri, hadapi rasa takutmu, dan berbagi serta membantu orang lain. Inilah mengapa kami banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang, kami melatih mereka, menolong mereka, dan mendesak mereka untuk menjadi lebih baik.


Kompetisi

Saya rasa kompetisi berbahaya untuk ego kita. Saya menyukai aspek performance darinya, namun masalah dari kompetisi adalah parkour sendiri adalah suatu disiplin yang baru didirikan dan dikenal, dan saya rasa melakukan kompetisi bukanlah sesuatu yang tepat untuk disiplin ini.

Parkour sangat dekat dengan media, dengan kemauan untuk menyombongkan diri. Kamu pasti tahu, melakukan back flip, tampil dalam film, dan sejenisnya. Semua hal ini yang berhubungan dengan ego bukanlah sesuatu yang baik. Hal-hal tentang kompetisi ini bukanlah sesuatu yang baik.

Namun ini telah terjadi. Saya tidak menyukainya dan tidak mendukungnya sama sekali. Tidak ada satupun dari kami di Parkour Generations, bahkan Yamakasi, saya kenal Sebastien, saya kenal David, tidak ada satupun founder yang mendukung 'World Freerun Championship' beberapa waktu lalu. Saya menegaskan, tidak ada satu pun dari kami yang mendukung ini.

Apa yang mungkin akan kita lakukan kedepannya lebih kepada pertemuan sedunia. Jadi yang pertama, ini harus digerakkan oleh suatu asosiasi internasional. Negara yang berbeda-beda harus terlibat dalam prosesnya. Seluruh ide, masukan, dan diskusi dari mereka harus ditampung. Kita harus mendiskusikan ini bersama-sama. Kamu tidak bisa mengatakan inilah world freerun championship padahal hanya kamu yang mencetuskan dan merencanakannya. Ini tidak benar.

Jadi kami akan mencari jalan untuk membuat suatu event yang merepresentasikan semuanya. Ini harus direncanakan dengan baik. Inilah mengapa kami butuh waktu untuk melakukannya dan voila! Kami harap antara sekarang dan saat nanti kami siap untuk mengadakan event ini, dengan banyak orang yang terlibat di dalamnya, tidak akan muncul event-event tidak jelas yang seperti yang kita ketahui baru-baru ini. Karena saya yakin ini sangat buruk untuk citra dari disiplin ini.

Orang-orang menggunakannya untuk menghasilkan uang, itu baik untuk mereka namun ini tidak baik untuk disiplin yang kita tekuni. Disiplin ini masih baru dan dikembangkan, dan beberapa orang sudah merusaknya sebelum ini berkembang. Media mungkin memiliki pandangan yang salah mengenai disiplin ini.


Translated by: Daniel Giovanni
Source: http://www.youtube.com/watch?v=cxaAzLdhKxU