Thursday, February 5, 2009

Terjemahan Interview Dan Edwardes (Parkour Generations)

Di 2 postingan blog sebelomnya, gw udah posting video interview Dan Edwardes, seorang anggota Parkour Generations. Nah, mumpung hari ini gw nganggur gak ada ujian, gw cobain terjemahin interviewnya, lumayan cape juga yak nerjemahinnya. Sebelomnya mohon maaf kalo terjemahannya gak begitu rapih, gw sebisa mungkin ambil semua interviewnya tapi yang gw gak bisa terjemahin gw ambil poin pentingnya. Semoga bermanfaat yah!

1. Bagaimana pendapatmu tentang perkembangan parkour/freerunning di dunia?

A: Kemana kami pergi banyak orang berlatih dan ini sangat bagus. Ini yang kami harapkan, begitu juga dengan teman2 pendiri Yamakasi di Perancis dan Lisses. Kami berharap parkour berkembang di jalur yang benar, menyampaikan pesan yang benar pula, memberikan semua orang akses untuk mempelajari parkour dengan benar.

Semua akan baik apabila parkour dikembangkan di jalur yang benar, bukan di jalur yang salah. Dengan perkembangan pesat ini banyak orang yang belajar di jalur yang salah. Kami tidak ingin ini terjadi. Tapi secara umum kami melihat komunitas2 mulai berlatih dengan benar, kami hanya berharap kami dapat terus melakukannya dan terus berada pada jalur yang benar.

2. Apa yang menginspirasi kamu untuk berjuang dalam menyebarkan true spirit dari Parkour?

A: Inspirasi kami adalah passion akan seni ini sendiri, kami telah tersentuh, berubah, dan berkembang melalui Parkour. Banyak hal yang telah kami mengerti dari disiplin ini. Kami ingin membagikan hal ini kepada orang lain, jika mereka mau, agar mereka juga dapat berkembang dan mendapat segala kelebihan seperti yang kami dapatkan di parkour.

Ini semua mengenai mengambil semangat dari original Parkour, menjaga, dan meneruskan api semangat ini ke orang lain seperti generasi muda. Hal ini penting bagi kami dan menjadi motivasi kami.

Banyak hal menyenangkan di dalamnya, kami bepergian, bertemu dengan orang2 dan komunitas2, berlatih dengan mereka. sungguh menyenangkan. Intinya, ini adalah disiplin yang sangat berguna bagi siapapun yang melakukannya, kami serius, dan kami ingin menjaga semangat ini tetap ada.

3. Sangat jelas bahwa ada waktunya kita memaksa tubuh kita melawan sakit dan lelah adalah suatu hal yang benar, tapi kadang ada waktunya kita harus beristirahat. Bagaimana cara saya tahu mana waktu yang tepat?

A: Cara kita tau kapan kita tetap bisa melanjutkan latihan atau harus berhenti adalah dengan cara sering berlatih. Semakin banyak kita berlatih, maka kita semakin dapat mendengarkan tubuh kita dan meresponnya.

Benar sekali, kita masih bisa mendorong tubuh kita secara mental untuk berlatih walaupun ada kelelahan fisik, namun ada waktunya juga saat kita sudah benar2 merasa lelah dan kesulitan, yang akan membuat efek negatif pada fisik kita.

Dan itu artinya kita harus beristirahat dan baru kembali berlatih saat bugar. Ini semua kembali pada pengalaman kita berlatih, ada waktunya dimana tubuh kita akan mengeluh kelelahan atau memberi tanda bahwa apa yang akan kita lakukan akan menimbulkan cedera.

Oleh karena itu, berlatihlah terus, jangan terburu2, dan kita akan mengetahui batas diri kita, mana yang bisa atau tidak bisa kita lakukan. Semuanya kembali ke pengalaman.

4. Umur kamu membantu atau menghalangi dalam melakukan Parkour?

A: Itu semua relatif. Parkour bukan kemampuan untuk melakukan gerakan stunt atau sejenisnya. Parkour adalah bentuk latihan untuk diri sendiri, jiwa, dan pikiran melalui tubuh kita sendiri. Beberapa pemula merasa sangat kesulitan untuk melakukan precision jump sederhana. Bagi kita sederhana, namun bagi mereka sangat sulit. Jadi ini semua relatif bergantung kepada masing2 individu. Saat kamu berumur 20an kamu dapat melakukan gerakan2 yang lebih dinamis dibanding saat kamu berumur 50an. Tapi keuntungan yang didapat dari latihan parkour akan sama untuk semua umur.

Untuk saya, keuntungan yang saya dapat adalah saya merasa lebih baik. Selama kita berlatih tiap hari, kita akan menjaga tubuh kita tetap fit, selain itu, kita akan dilatih juga untuk bijaksana dalam berlatih, sehingga keduanya akan menjadikan kita lebih baik. Saya merasa lebih baik sekarang dibanding saat saya berumur 20.

5. Apakah menurut kamu generasi baru Parkour saat ini cenderung ingin mencapai progress lebih cepat dari yang seharusnya?

A: Ya, saya rasa ini cukup berbahaya. Saat kami bepergian, kami melihat banyak orang yang tidak memiliki bimbingan dari praktisi yang lebih berpengalaman seperti dari Perancis. Ada kecenderungan mereka mencontoh segala hal dari internet untuk melakukan suatu loncatan besar, trik2 atau stunt yang dianggap keren, tanpa mengetahui latihan2 berat di belakangnya yang merupakan dasar dari semua itu.

Ini alami, dan ini juga terjadi pada kami saat awal kami berlatih. Ini yang harus diluruskan dan ini yang membuat kami sekarang mengajar berdasarkan knowledge yang kami miliki untuk memberitahu mereka ini bukan cara yang benar karena kami pernah melaluinya juga.

Saya rasa cukup bijak bila komunitas di seluruh dunia tidak terburu2 dalam latihannya. Seni ini dibuat untuk dipraktekkan seumur hidup, bukan 5 tahun lalu badan kita berantakan. Untuk itu, kita harus berlatih dengan sabar, progress, dan memiliki fondasi yang kuat. Orang2 yang melakukan itu akan mendapatkan hasil yang terbaik.

6. Kemana pikiranmu diarahkan saat berlatih?

A: Saya rasa itu tergantung masing2 orang. Untuk saya ini bergantung pada tipe latihannya. Untuk latihan movement, saya memusatkan pikiran saya pada movement itu sendiri. Sebenarnya antara 2 hal: movement atau tidak memikirkannya sama sekali.

Saat saya sudah sangat merasa sangat nyaman dengan movement/terrain yang saya hadapi, saya berusaha tidak terlalu memikirkannya. Jika movement itu sulit dan saya sedang mempelajarinya, maka saya akan fokus untuk melakukan yang benar, detail2nya, dan aman.

Jadi ini semua kembali ke pertanyaan mengenai kapan saya harus fokus. Dan kemudian saya menguasainya, lalu saya dapat menyebarkan fokus saya dan bergerak dengan insting, yang untuk saya itulah tujuannya.

7. Apakah hal yang terpenting menurutmu untuk diketahui dan diingat oleh seorang traceur dalam Parkour?

A: Hal2 paling penting bagi seorang traceur dalam melakukan Parkour adalah mengapa mereka melakukannya dan apa yang diberikan Parkour pada diri mereka. Ini adalah disiplin pribadi, bukan untuk alasan2 lain seperti pamer, mendapat hadiah, atau menghasilkan uang. Ini adalah latihan untuk diri kita sendiri dan mengembangkan pikiran, tubuh, dan semangat kita. Meningkatkan kemampuan diri sendiri serta membuat kita sendiri ahli. Hal inilah menurut saya yang paling penting.

8. Menurutmu apakah perjuangan untuk menjaga image parkour terpisah dari freerunning itu berguna?

A: Tidak, mungkin ini yang selalu dijadikan pertanyaan oleh banyak orang di banyak tempat. Tapi kenyataannya Parkour dan Freerunning adalah sama, disiplin ini pertama kali bernama Art Du Deplacement, nama ini yang pertama digunakan oleh praktisi2 yang pertama kali melakukannya.

Kemudian ada seseorang yang kemudian menamakannya Parkour, atau menyatakan apa yang ia lakukan adalah Parkour, jadi pada dasarnya sama. Dan selanjutnya lagi diterjemahkan menjadi Freerunning untuk film dokumenter Jump London yang menggunakan istilah tersebut untuk audiens berbahasa Inggris.

Jadi Art Du Deplacement/Parkour/Freerunning adalah satu disiplin yang sama. Saya rasa ini penting untuk tidak memunculkan perbedaan karena ada individu/kelompok tertentu yang ingin memisahkan ini bukan untuk alasan menjaga disiplin ini tetap ada, namun mereka melakukannya untuk pengembangan komersial atau self-publicity. Tentu ini tidak benar.

Semangat dari Art Du Deplacement sebagai disiplin mula2 sangat penting untuk memisahkan disiplin ini dari disiplin lain. Ini yang membuatnya unik dan harus dijaga keasliannya melalui tidak membeda2kan melalui pernyataan "ini freerunning" dan "itu parkour", itu semua omong kosong. Ini semua bukan tentang daftar gerakan, namun mengenai semangat berlatih, semangat meningkatkan diri sendiri melalui gerakan, fisik, dan menghadapi rasa takut dalam diri kita.

Jadi jangan mengatakan dengan melakukan gerakan tertentu maka kita melakukan freerunning. Ini ketidakakuratan yang disebarkan melalui media yang sayangnya ingin memunculkan banyak perbedaan dari keadaan sebenarnya dan akhirnya memunculkan misinterpretasi. Ini semua adalah seni yang sama, seni individu.

9. Saya baca kamu berlatih bela diri juga, boleh saya tau apa saja itu dan bagaimana mereka mempengaruhi parkour dan latihanmu?

A: Saya sempat berlatih beberapa bela diri sejak berumur 9 tahun seperti Karate, Aikido, Boxing, Muaythai dan yang paling terakhir selama 10 tahun ke belakang ini adalah satu bela diri kuno dari Jepang. Yang terpenting adalah apakah semua itu memiliki fungsi atau berguna pada latihan saya. Saya sempat mempelajari beberapa teknik bertarung yang digunakan militer, yang saya rasa ini yang paling berguna.

Apa yang membuat saya tertarik parkour adalah fungsinya dan lingkungannya, saya melihat salah seorang founder menggunakan lingkungannya dengan efektif. Ada beberapa kesamaan dalam mentality dari bela diri dan parkour. Parkour bukanlah suatu bela diri, dua hal yang saya bahas ini memiliki tujuan yang berbeda.

Jadi tidak ada pertukaran secara langsung antar dua hal ini, mungkin terdapat beberapa kesamaan pada konsepnya, namun tidak pada motivasinya. Bela diri mengajarkan untuk melindungi diri anda dan melukai, sedangkan parkour tidak seperti itu, jadi dapat kita lihat perbedaan yang mendasar pada fundamentalnya. Ini pendapat saya setelah 23 tahun berlatih... bela diri, bukan Parkour. :)

10. Suatu hari tanpa Parkour bagi kehidupan Dan Edwardes berarti...

A: Sedikit dan sudah lama sekali, karena kita sibuk berlatih, melatih, membuat proyek, dll. Parkour mempengaruhi banyak kehidupan anda, cara anda bergerak, cara anda berpikir, jadi rasanya tidak ada satu hari tanpa parkour.

Tapi masih ada kadang2 masih ada hari dimana saya tidak benar2 berlatih dan tidak mengerjakan proyek. Berarti masih ada hari bebas Parkour untuk saya dan pada hari2 itu saya melakukan latihan bela diri atau menulis buku baik untuk project ataupun yang lain, atau untuk bersantai. Bertemu teman, nonton bioskop, ke restoran, dan hal2 lain yang orang lain juga lakukan.

Kalau anda sudah benar2 menyatu dengan parkour dan banyak berlatih maka sulit untuk membedakan mana hari anda yang tanpa parkour karena saat anda berjalan2 di kota, anda melihat segala hal dalam sudut pandang parkour, itu selalu akan muncul di kepala anda.

Tapi itu bagus untuk memiliki hari dimana anda tidak berlatih dan beristirahat, bahkan untuk beberapa waktu misalnya seminggu, ini memberikan tubuh anda kesempatan untuk mensimulasikan apa yang telah dipelajari di parkour.

Translated by Daniel Giovanni aka Qronoz
*video source: http://www.youtube.com/watch?v=hcCZpQTRGzg

Parkour - The Nature Of Challenge





4 parts of Parkour documentary. Made by practitioners, we have tried our best to ensure that this short film gives the most accurate information possible about parkour and the methods and ideas behind it.

It is a deliberate departure from the typical 'media parkour' you might see on TV and aims to provide reliable information to both newcomers and experienced practitioners alike.

Written by Dave Sedgley.
Produced by Paul Maunder.

www.northernparkour.com

Special thanks to Designer Thumbs for providing the music. www.designerthumbs.com

Download part 1 here:
http://www.megaupload.com/?d=IM11UPQU

Interview with Dan from Parkour Generations




An interview with Dan Edwardes of Parkour Generations, with questions generated by the Parkour Generations forum members. For more see www.parkourgenerations.com

Tuesday, February 3, 2009

Parkour Jakarta | An Afternoon Jamming with Parkour Tangerang


After a weekly jam session, some members of Parkour Jakarta headed to Tangerang, a city located in the west of Jakarta to attend Parkour Tangerang's weekly jam session. They trained every Sunday in the afternoon at Taman Jajan BSD. The spot was awesome! Thanks for the warm greetings, guys! :)

http://www.parkourindonesia.web.id/forum

Parkour Jakarta | Weekly Jamming Session 01.02.09

I guess this is one of the largest weekly jam ever held by Parkour Jakarta by far.
There are almost 20 new faces practice with us that day.
We also got some accompany from Parkour Bekasi and Parkour Bogor.

Parkour Jakarta | Training in The Rain

We've arranged a midweek training in Taman Ria Senayan.
Unfortunately, the weather is not really cooperative,
so we decided to train inside the basement.

We also got a guest from Parkour Samarinda, her name is Puji.
We hope she can bring all the shared knowledge she got here to our friends in Samarinda after she stayed in Jakarta for 10 days. :)

Thanks to Amel for the Pempek! :)

Monday, February 2, 2009

Palm Pre review - better than the iPhone?

Ini dia alesan gw kenapa milih Palm Pre daripada iPhone. :P

Learning Parkour. It's all about sharing!

Udah setaun lebih gw latihan parkour bareng temen2 di Parkour Jakarta. Seneng rasanya bisa liat perkembangan parkour yang sekarang sekali latihan bisa segambreng2 yang ikut. Tua-muda, tinggi-pendek, cowo-cewe, mellow-rock'n'roll, wallclimbers-balerina, sixpack-onefat, dan masih banyak lagi.

Dengan makin banyaknya bibit2 traceur/traceusse, pastinya metode latihan harus lebih rapih lagi. Lain ceritanya waktu masih November 2007 dimana yang latihan 10 orang aja udah dianggep rame banget, sekarang sekali latihan bisa nembus angka 30 orang seperti jamming rutin di Pasar Festival Kuningan tanggal 1 Februari kemaren.

Jadi dimana letak permasalahannya? Masalah utamanya sekarang di transfer knowledge. Gw cukup yakin kalo di Jakarta udah banyak praktisi2 parkour yang udah banyak makan asem-garem metode latian conditioning, latihan fisik, latihan teknik, bahkan hal paling mendasar yaitu filosofi dari parkour itu sendiri. Sekarang waktunya buat kita yang udah pernah diajarin untuk nerusin apa yang udah kita dapet ke gelombang parkour selanjutnya.

ĂȘtre fort pour ĂȘtre utile

Be strong to be useful, bukan berarti sebatas konteks kuat secara fisik dan filosofi untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang lain. Jadi gimana caranya kita berguna buat orang lain? Nunggu mereka dijambret maling? Nunggu mereka keperangkap di kebakaran? Rasanya nggak perlu deh.

Cukup dengan share apa yang udah kita dapet selama kita latihan parkour ke mereka2 yang tergolong newbie juga udah jadi sesuatu yang berguna kok Jangan merasa kita udah terlalu jauh di atas temen2 kita yang baru pertama kali latihan parkour, inget kalo kita dulu juga pernah ngelawatin tahap2 itu. Ada waktunya kita konsentrasi di pengembangan diri kita sendiri *both mentally and physically*, tapi ada waktunya juga buat kita share apa yang udah kita dapet ke temen2 yang baru belajar parkour.

Jangan sampe pas ada temen yang minta diajarin parkour, kita cuma bilang: "Jangan ke gw deh, ke dia aja yang udah lebih lama latihan". Be confident guys, parkour udah ngajar kita buat ngukur kemampuan kita sendiri. Nah, kalo ketemu pertanyaan kayak gitu, share-lah apa yang udah kita dapet dan kita rasa udah kita kuasain.

Nah, buat yang merasa masih baru dalam dunia seni berpindah tempat ini juga jangan pernah malu buat nanya sama ke yang udah lebih lama latihan. Nanya gak bayar kok. :D Terus be active, jangan pernah puas sama jawaban dari satu orang aja, tanya lagi ke yang lain, pokonya banyakin referensi deh. Gunanya apa? Ya itu ntar buat di share lagi ke gelombang selanjutnya. :)