Monday, May 18, 2009

Wawancara dengan David Belle (April 2009)

Artikel berikut merupakan wawancara dengan penjelasan yang luas dan sangat mendalam yang pernah dilakukan bersama David Belle, sang pendiri parkour. Dalam wawancara tersebut David memberikan penjelasan mengenai berbagai macam topik mencakup peralihan profesi dari menjadi seorang pemadam kebakaran hingga menjadi seorang aktor, proses belajar dan latihan parkour yang didapatkan dari ayahnya, dan rencana di masa depan terkait dengan aktivitas parkour dan mengembangkan pengetahuan serta aktivitas lain dalam berbagai segi kehidupan.

Wawancara ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah peluncuran film B13 РUltimatum, dan disebarluaskan kepada publik melalui Australian Parkour Association (Asosiasi Parkour Australia / APA). Ucapan terima kasih secara khusus diberikan kepada Raphael Koster yang telah melakukan wawancara secara langsung dan juga Benjamin Moss̩ yang telah menterjemahkan wawancara tersebut.
_________________________________________________________________________

Kenapa anda memilih untuk beralih profesi dari sebagai pemadam kebakaran menjadi seorang aktor/stuntman?

Pertama-tama, setelah menjadi seorang pemadam kebakaran, saya bergabung dengan angkatan bersenjata. Saya tergabung dalam infantri militer. Merupakan suatu kebetulan bagi saya untuk tergabung dalam dunia perfilman. Itu bukanlah merupakan sebagai suatu pekerjaan. Bukan sesuatu yang saya ingin lakukan semenjak kecil. Apa yang saya inginkan hanyalah untuk membuat olahraga saya dikenal: yakni agar parkour dikenal dan diakui. Kakak saya pernah menunjukkan video singkat saya kepada media dan mereka pun tertarik, yang akhirnya menggiring saya ke dalam dunia perfilman. Akan tetapi, akting bukanlah sesuatu yang pada dasarnya ingin saya lakukan. Sekarang saya berada di bidang tersebut, saya mencoba untuk dapat menikmatinya dan tidak membuang kesempatan yang diberikan. Jika terdapat kesempatan dalam dunia perfilman, saya akan mengambil kesempatan tersebut. Bila memang tidak memungkinkan, saya akan mencari sesuatu yang lain. Walaupun demikian, saya tidak memikirkan untuk berkarir di bidang tersebut. Saya merasa lebih dari sekedar bahagia dengan "District B13". Hal tersebut dirasa sudah lebih dari cukup bagi saya untuk dapat menceritakannya kepada anak-anak saya. Pada saat setelah menyelesaikan B13, saya katakan kepada diri saya sendiri: “Kalaupun hanya akan ada satu ini (District B13), saya sudah cukup bahagia karena parkour telah mendorong saya untuk melakukannya; untuk dapat mengenalkan parkour kepada masyarakat umum dan juga membuat saya dikenal.” Untuk kelanjutannya, lebih baik untuk tidak membuat suatu rencana apa yang harus ataupun tidak boleh terjadi.


Anda berbicara seolah-olah anda tidak membuat suatu keputusan pun berdasarkan keinginan anda sendiri, seolah-olah itu semua terjadi dengan sendirinya...

Memang semua terjadi seperti itu... saya tidak memiliki suatu strategi. Saya tak pernah mencoba “menjual” diri saya untuk beraksi dalam film. Saya tidak mengharapkan apa pun. Itu semua bermula dari sebuah film dokumenter yang pernah ditampilkan pada televeisi. Sejak itu, saya hanya mengambil apa yang ditawarkan oleh orang lain. Bahkan pada hal yang terakhir, Prince of Persia, saya tidak meminta pekerjaan itu, mereka yang menghubungi saya setelah saya menyelesaikan film B13 – Ultimatum. Mereka menghubungi saya sekitar empat kali, mendesak saya untuk bekerja sama dengan mereka. Saya sedang mengerjakan film lain saat itu sehingga akhirnya kami menyepakati bahwa saya akan bekerja sama dengan mereka pada waktu-waktu luang yang saya miliki. Parkour kini telah melebur dalam bebagai hal dalam film, setiap kali ada aksi kejar-kejaran ataupun lompatan mereka menggunakan parkour. Kami dengan jelas dapat memperhatikan hal-hal tersebut, lompatan yang mereka lakukan tampak berbeda.


Apakah perbedaan antara menyiapkan diri untuk aksi ketangkasan (stunt) dalam film dan untuk proses latihan?

Saya melakukannya dengan cara yang sama. Parkour... saya sudah selesai dengan hal tersebut. Orang-orang mulai tertarik terhadap seni tersebut, tapi saya telah cukup mendalaminya. Saya juga memiliki ketertarikan pada hal-hal lain. Ketika seseorang membahas tentang parkour, saya tidak akan mengatakan, “Itu sudah terlambat”; umumnya saya akan menjawab, “Seharusnya anda datang ketika saya berusia 20 tahun. Saya sangat termotivasi saat itu... setiap detik dalam hidup saya adalah untuk parkour ketika itu.” Sekarang saya dapat belajar untuk memainkan musik, seperti gitar atau apapun itu; yang terpenting adalah saya ingin belajar banyak hal lainnya. Parkour bukan satu-satunya hal dalam hidup. Beberapa orang mengatakan kepada saya, “Parkour keren! Saya harus bisa melakukannya.” Saya juga memiliki beberapa ketertarikan pada hal-hal yang lain. Parkour merupakan suatu metode latihan yang sebaiknya setiap orang melakukannya karena dapat membantu untuk memindahkan diri kita (bergerak) dalam lingkungan perkotaan (urban) ataupun alam bebas dan belajar untuk beradaptasi diri pada lingkungan tersebut. Bagaimanapun, bagi saya, belajar hal-hal lain seperti memasak merupakan hal yang penting seperti halnya dengan melakukan parkour. Mengetahui bagaimana cara untuk memperbaiki mobil, menolong orang lain yang mengalami serangan jantung, dsb., bagi saya hal-hal tersebut adalah hal yang paling mendasar dalam hidup. Saya tidak seperti penggiat suatu seni bela diri yang pada usia 80 tahun tetap melatih gerakan (pukulan) yang sama terus-menerus. Bahkan pada hal tersebut tampaknya orang tersebut belum bertarung untuk hidupnya dan saya ingin mengatakan kepadanya, “Berhentilah memukul, tenangkan diri, dan hiduplah secara normal; nikmati hidup anda,” karena akan menjadi terlalu kaku bagi seseorang apabila terlalu terfokus pada suatu hal saja... dan saya tidak ingin berakhir seperti itu. Ketika anda mendapatkan ijazah mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), anda tidak akan bergerak untuk menyelamatkan orang lain setiap hari tapi lebih seperti “jika sesuatu terjadi, saya akan tahu apa yang harus dilakukan.” Saya selalu berlatih parkour dengan mental seperti demikian. Persetan bagi saya apabila ada yang mengatakan kepada saya, “Hey, berikan suatu contoh demonstrasi! atau apa pun lah namanya...” Saya tidak pernah berlatih parkour untuk memberikan suatu pertunjukan atau sekedar pamer. Bagi saya, parkour adalah sesuatu yang bersifat personal. Hanya saja itu menjadi popular dengan sendirinya. Saya bukan orang yang menaruhnya di internet.


Apakah alasan ketidaksetujuan anda dengan Yamakasi adalah karena mereka memindahkan parkour ke dalam film dan pertunjukan?

Tidak. Ketika saya benar-benar memikirkan hal tersebut, tidak ada isu atau persoalan apapun dengan Yamakasi. Saya hanya melakukan latihan yang diajarkan oleh ayah saya. Ketika anda mendengarkan mereka (Yamakasi), mereka akan menjelaskan bahwa mereka melakukan sesuatu yang mereka ciptakan sendiri. Kami semua tinggal di daerah yang sama. Lagipula saat ini grup Yamakasi sudah tidak ada lagi, semuanya telah beranjak pergi; kini disebut sebagai sesuatu yang bernama “Majestic Force”. Ketika eranya Yamakasi, mereka lebih seperti “Kami Yamakasi, dan itu adalah sebuah olahraga”; sekarang mereka bergerak menuju Parkour Generation karena projek tersebut berjalan lancar. Kemudian saya bertanya kepada diri saya sendiri, kenapa hal tersebut terjadi? Kami memiliki olahraga yang sederhana, kenapa semua orang harus memberikan suatu nama yang baru? “Itu seperti parkour tetapi disebut sebagai Free Running...” Tetapi itu tetaplah parkour! Ketika anda pergi ke berbagai negara di dunia anda akan mengatakan “Saya bermain sepak bola ataupun bola voli.” Nama olahraga tersebut tidak berubah. Oleh karenanya kenapa kita harus merubah nama parkour kecuali anda ingin melakukan semacam bisnis dan berharap untuk berkata, “Saya adalah pencipta dari olahraga baru ini, persis seperti parkour hanya saja bedanya anda melompat hanya menggunakan satu kaki”? Mengganti satu hal hanya untuk mengatakan anda adalah penemu sesuatu dan dapat menghasilkan uang darinya. Tujuan dari parkour bukanlah untuk menghasilkan uang ataupun menciptakan bisnis. Tidak terdapat suatu tujuan keuangan (finansial) di dalamnya. Parkour seharusnya diajarkan kepada orang-orang yang ingin mempelajarinya. Jika mereka tidak memiliki uang maka itu bukanlah suatu masalah karena anda tidak membutuhkan uang untuk melakukan parkour, cukup sepasang sepatu yang bagus dan itu sudah sudah cukup. Sekarang orang-orang mulai berkata seperti “Perhatian! Akademi akan segera dibuka!” atau “Akan didirikan sebuah Pusat Parkour dan bla bla bla”. Bagi saya, mempelajari parkour adalah di luar (ruangan)! Latihan parkour yang sesungguhnya dilakukan di luar. Anda dapat saja melakukan apapun dengan pusat (pelatihan) tersebut, menambahkan beberapa matras, tetapi pada akhirnya orang-orang akan latihan di luar.


Kepentingan apa yang mendorong anda menciptakan parkour?

Ini merupakan sesuatu yang ayah saya telah ajarkan kepada saya. Saya telah melihat dan mendengar berbagai hal yang telah beliau lakukan sebagai seorang pemadam kebakaran – beliau benar-benar seorang legenda. Saya ingin mengetahui tentang sejarahnya. Terlepas apakah ayah saya memang diberkati maka dengan demikian saya tidak akan mampu seperti beliau, atau karena beliau telah berlatih keras untuk mendapatkan semua kemampuan itu dan dalam hal ini berarti ada suatu hal yang dapat diajarkan kepada saya. Kemudian saya mulai menyadari latihan-latihan yang telah dilakukan beliau. Beliau berlatih seperti latihan yang belum pernah saya lakukan selama hidup saya. Dibandingkan dengan beliau, saya hanyalah anak kecil yang sedang bermain-main. Ketika saya memikirkan semua latihan fisik yang telah dilakukannya, saya berkata kepada diri saya sendiri, “Apakah itu semua adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kemampuan seperti beliau? Semua itu terlalu berat!” Banyak orang membayar untuk mendapatkan pelatihan, tetapi dalam perkiraan saya jika ada yang berlatih satu hari saja dengan ayah saya, tidak ada yang akan datang kembali. Itu menunjukkan betapa beratnya latihan tersebut. Terlalu banyak orang berlatih dengan (pikiran) mudah “Ayo ikutan parkour! Keren lho!” Tetapi apabila saya mengajak anda untuk latihan yang sebenarnya, pada akhirnya anda akan menangis. Itu hal yang perlu anda pahami: anda akan menangis, anda akan berdarah-darah, dan anda akan berkeringat seperti yang belum pernah anda alami sebelumnya. Saya tidak berbohong mengenai hal ini. Kemudian anda akan datang kepada saya dan berkata, “Hey, saya ingin belajar parkour, tetapi santai saja, saya tidak ingin terlalu dipaksakan,” kalau begitu lakukan kegiatan lain saja! Ini adalah sesuatu untuk para prajurit. Sebuah metode latihan bagi para prajurit. Hal ini tidak seperti “Saya ingin belajar bertarung; tetapi jangan pukul aku terlalu keras karena aku tidak menyukainya.” Dengan demikian, lakukanlah sesuatu yang lain! Bila anda ingin menjadi prajurit yang sesungguhnya anda harus melewati masa-masa sulit.


Apa kegunaan parkour?

Mudah, kita memiliki dua tangan: digunakan untuk memegang sesuatu. Kita dapat memegang sesuatu untuk memindahkan diri kita sendiri. Kita dapat mengangkat diri kita sendiri. Kita dapat melompat dan lari dengan kaki kita. Kita dapat berenang. Secara insting, anda mengetahui bahwa anda dapat melakukan hal-hal tersebut. Ketika anda berenang anda mengetahui hal itu ada di dalam diri anda. Itu bukan untuk apa-apa. Anda tidak diharuskan untuk menjadi ahlinya, tidak seperti ahli panjat (tebing). Anda tetap dapat mengalami semuanya dan menurut saya itulah hidup. Jangan menutup diri anda sendiri terhadap sesuatu dan berpikir bahwa anda telah menemukan suatu kebenaran dan memahami hidup. Banyak orang membuka pikirannya melalui berbagai hal seperti musik dan melukis, begitu juga dengan parkour. Bagaimana tidaklah penting. Hal yang penting adalah membuka pikiran anda karena anda akan mendapatkan kebebasan melaluinya. Saya pikir ketika anda berlatih parkour, anda akan memahami arti kebebasan khususnya terkait dengan masyarakat. Hal tersebut benar-benar membuka pikiran saya. Tetapi bukan berarti akan memberikan efek yang sama kepada orang lain. Apa yang bagus bagi seseorang tidak selalu bagus bagi orang lain.


Apakah kebebasan dalam parkour?

Setelah sesi latihan yang baik, dan persiapan fisik yang bagus, kita dapat mengetahui kemampuan diri, dengan demikian kita dapat mengembangkan diri tanpa terganggu oleh orang lain. Tetap dengan menghormati yang lain, tapi tidak terganggu oleh yang lain. Sekarang saya harus membenarkan diri sendiri; khususnya kepada para polisi. Akan tetapi, saya juga memahami mereka, ketika mereka melihat saya sedang memanjat sesuatu, mereka akan berpikir bahwa saya telah mencuri. Terdapat banyak masa-masa sulit seperti itu sehingga saya berpikir untuk pindah ke negara lain seperti Thailand atau bahkan ke Inggris, atau di manapun tempat yang tidak menjadikan polisi sebagai suatu persoalan tersendiri.


Bahkan di Inggris?

Ya! Walaupun di sana terdapat banyak sekali kamera (keamanan), polisi mengetahui tentang parkour. Sedangkan di Perancis, ini menjadi suatu persoalan yang menyebalkan walaupun olahraga tersebut dikembangkan di sini (Perancis). Sudah sekitar 10 sampai 15 tahun sejak parkour pertama kali diliput oleh media di Perancis dan tidak ada yang mengetahui tentang hal itu. Saya seringkali ditanyakan hal yang sama berulang-ulang ketika kami berada di jalanan, persis seperti 15 tahun yang lalu ketika semua baru dimulai. Hal ini benar-benar membuat saya kecewa karena persepsi publik tidak dapat berkembang secepat perkembangan yang terjadi di dalam parkour itu sendiri. Seandainya saja kami memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bagus, sayangnya kami tidak memilikinya. Saat ini semua orang mencoba untuk membuat jalannya masing-masing, kita bergerak dalam suatu lingkaran; tetapi ini bisa saja dilakukan sudah sejak beberapa waktu yang lalu! Saya tidak akan terkejut apabila hal yang saya inginkan akan terjadi pada saat saya sudah berumur 60 tahun dan saya tidak mampu untuk bergerak seperti saat ini. Apa yang ingin saya capai adalah sesuatu yang lebih baik; sesuatu yang dekat dengan jalan. Mungkin suatu tempat berkumpul di luar. Saya ingin membuat suatu yayasan dan mendapatkan 500.000 euro atau bahkan 1.000.000; dengan itu saya dapat berkata, “OK! Mari kita investasikan uang tersebut untuk membuat tempat ini khusus untuk parkour.” Tidak seperti “OK.. bagus.. tetapi saya akan mengambil bagian saya karena saya yang menciptakan disiplin ini.” Tidak! Saya tidak akan mengambil satu sen pun. Jika kami mendapatkan uang tersebut, dikarenakan orang-orang memang menginginkan tempat seperti itu. Dengan demikian, kami akan menggunakan uang tersebut untuk membangun tempat yang diinginkan dan cukup seperti itu saja. Ketika saya sedang memikirkan hal tersebut, dengan uang yang saya miliki hasil dari film dan hal-hal lain, seperti halnya Yamakasi... seandainya saja semua terkumpul, semua (rencana) itu mungkin sudah selesai dilaksanakan. Tetapi sayangnya, semua orang melakukan keinginannya masing-masing, memperdebatkan kembali tentang asal mula semua ini, beberapa tidak mau mengakuinya bahwa berasal dari satu tempat; saat ini kami malah terpecah bukan menyatu.

Saat ini kami berada dalam suatu strategi “Divide and Conquer” (memecah dan menguasai, red.)


diterjemahkan oleh alniubi dari Forum Parkour Indonesia
sumber:
http://www.misterparkour.com/interview-with-david-belle/

No comments: